Masuk ke akun Anda

Bayi yang sering terbangun di tengah malam adalah tantangan besar bagi para Bunda, terutama Bunda yang baru memiliki bayi. Tidak hanya mengurangi kualitas tidur si kecil, tetapi juga berdampak pada istirahat Bunda. Namun, perlu diingat bahwa bayi terbangun di malam hari adalah hal yang umum, terutama pada tahun-tahun awal kehidupannya.

Untuk membantu si kecil tidur lebih nyenyak, yuk, pahami 8 penyebab utama bayi sering terbangun dan solusi yang dapat Bunda terapkan. Simak penjelasannya bersama Bunda dan si Kecil!

1. Kedinginan atau Kepanasan

Suhu yang tidak nyaman di kamar bayi sering menjadi alasan si kecil terbangun di malam hari.

Tanda-tanda:
Bayi mungkin menangis sambil menggeliat, kulitnya terasa dingin atau berkeringat.

Solusi:

• Atur suhu kamar pada kisaran 22-24°C.
• Gunakan pakaian tidur yang sesuai dengan cuaca, seperti piyama katun saat panas atau pakaian berbahan tebal saat dingin.

Foto : Internet

2. Suara Bising

Bayi memiliki indera pendengaran yang sangat sensitif. Suara keras seperti pintu tertutup atau kendaraan yang lewat dapat mengejutkan bayi dan membuatnya terbangun.

Solusi:

• Gunakan white noise machine untuk menciptakan suara yang menenangkan dan menghalangi kebisingan dari luar.
• Pastikan lingkungan sekitar kamar bayi tenang, terutama saat malam hari.

3. Pakaian Tidur Tidak Nyaman

Pakaian tidur yang terlalu ketat, berbahan kasar, atau memiliki jahitan yang mengganggu bisa menyebabkan bayi merasa tidak nyaman.

Solusi:

• Pilih pakaian tidur berbahan lembut, seperti katun, dan bebas label di bagian dalamnya.
• Hindari pakaian dengan karet yang terlalu ketat.

Foto : Internet

4. Merasa Sakit atau Tidak Enak Badan

Bayi yang sedang sakit, seperti demam, pilek, atau batuk, cenderung sulit tidur nyenyak. Selain itu, tumbuh gigi juga sering menjadi penyebab ketidaknyamanan.

Solusi:

• Jika bayi tumbuh gigi, berikan teether yang sudah didinginkan untuk meredakan nyeri.
• Periksa suhu tubuh bayi. Jika ia menunjukkan gejala sakit, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan.

5. Terlalu Lelah

Bayi yang terlalu lelah justru sulit tidur karena tubuhnya memproduksi hormon stres yang mengganggu relaksasi.

Solusi:

• Pastikan bayi mendapatkan waktu tidur siang yang cukup.
• Terapkan rutinitas tidur yang konsisten, seperti memandikan bayi dengan air hangat, memijat, atau membacakan dongeng sebelum tidur.

6. Popok Penuh atau Basah

Popok yang penuh atau basah dapat membuat bayi merasa tidak nyaman dan terbangun di malam hari.

Solusi:

• Ganti popok bayi sebelum tidur malam.
• Gunakan popok dengan daya serap tinggi yang dapat bertahan sepanjang malam.

Foto : Internet

7. Lapar

Pada bayi yang masih menyusu, perut kosong sering menjadi alasan utama ia terbangun di tengah malam.

Solusi:

• Berikan ASI atau susu formula yang cukup sebelum tidur.
• Jika bayi sudah mulai makan MPASI, tambahkan makanan yang mengenyangkan, seperti bubur atau puree buah, beberapa jam sebelum tidur.

8. Tidak Mau Jauh dari Bunda

Bayi yang merasa cemas atau takut berjauhan dari Bunda lebih sering terbangun di malam hari.

Solusi:

• Letakkan tempat tidur bayi dekat dengan tempat tidur Bunda agar ia merasa aman.
• Berikan pelukan atau tepukan lembut saat ia terbangun untuk menenangkannya tanpa perlu langsung menggendong.

Tips Membantu Bayi Tidur Nyenyak

Agar si kecil bisa tidur lebih nyenyak, Bunda dapat mencoba langkah-langkah berikut:

• Ciptakan suasana kamar yang nyaman dengan pencahayaan redup.
• Tetapkan jadwal tidur yang konsisten setiap malam.
• Hindari permainan yang terlalu aktif menjelang waktu tidur agar bayi tidak terlalu bersemangat.
• Jika bayi terus terbangun tanpa alasan yang jelas, konsultasikan dengan dokter untuk memastikan tidak ada masalah kesehatan yang mendasarinya.

Kesimpulan

Bayi yang sering terbangun di malam hari adalah hal yang wajar dan dapat diatasi dengan langkah-langkah sederhana. Dengan memahami penyebab dan memberikan solusi yang tepat, Bunda dapat membantu si kecil tidur lebih nyenyak dan mendapatkan istirahat yang berkualitas.

Ingat, setiap bayi memiliki pola tidur yang berbeda. Bersabar dan konsisten adalah kunci untuk membantu si kecil melewati fase ini. Dengan tidur yang lebih baik, seluruh keluarga pun dapat beristirahat dengan nyaman.