Bayi Kentut Terus Malah Nangis? Ini Penjelasan Lucu Tapi Penting untuk Bunda Pahami
Bayi Kentut Terus Malah Nangis? Ini Penjelasan Lucu Tapi Penting untuk Bunda Pahami

Setiap bayi memiliki cara unik dalam beradaptasi dengan lingkungan barunya. Sebagai bunda, mungkin bunda pernah mengalami momen di mana si kecil tampak rewel bahkan menangis setelah kentut. Meskipun terdengar sepele atau bahkan lucu, ternyata fenomena ini cukup umum terjadi dan bisa memiliki beberapa penyebab yang penting untuk dikenali.

Kentut adalah bagian normal dari proses pencernaan bayi, terutama pada bayi baru lahir atau usia di bawah enam bulan. Namun jika setelah kentut si kecil justru menangis, tentu bunda akan bertanya-tanya: apakah ini normal? Apakah ada yang salah?

Mari kita bahas satu per satu secara santai namun informatif, agar bunda bisa lebih tenang dan memahami si kecil dengan lebih baik. Simak untuk tahu penjelasan lengkapnya bersama Bunda dan si Kecil.

Kentut: Tanda Sistem Pencernaan Bayi Sedang Bekerja

Kentut sebenarnya merupakan sinyal bahwa sistem pencernaan bayi berjalan dengan baik. Saat bayi menyusu, baik ASI maupun susu formula, ia juga menelan udara yang masuk bersama cairan. Udara tersebut kemudian dikeluarkan oleh tubuh dalam bentuk sendawa atau kentut.
Artinya, jika bayi sering kentut, itu justru menandakan bahwa saluran cerna si kecil aktif. Namun karena perut bayi masih sensitif dan sistem pencernaannya belum sempurna, kadang kentut tersebut bisa menyebabkan sensasi yang tidak nyaman. Inilah yang mungkin membuat bayi menangis setelahnya.

bayi menangis setelah kentut, penyebab bayi sering kentut dan menangis, gas di perut bayi, cara menenangkan bayi setelah kentut, bayi kaget kentut, kentut bayi terus menangis, bayi kembung dan menangis, cara mengeluarkan gas bayi, tangisan bayi

Foto: Internet

Penyebab Bayi Menangis Setelah Kentut

Beberapa hal yang mungkin menjadi penyebab bayi menangis setelah kentut antara lain:

  1. Kaget dengan Sensasi Baru
    Bayi yang baru lahir masih dalam tahap adaptasi terhadap sensasi tubuhnya sendiri. Kentut yang keluar dengan tiba-tiba dapat menimbulkan rasa kaget atau tidak nyaman. Karena mereka belum terbiasa, tangisan bisa menjadi bentuk ekspresi atas sesuatu yang asing.

  2. Gas di Perut Belum Keluar Semua
    Kadang, kentut yang dikeluarkan belum cukup untuk mengosongkan gas di dalam perut. Masih ada sisa udara yang terjebak dan menimbulkan rasa begah. Hal ini dapat menyebabkan si kecil tetap menangis meski sudah kentut.

  3. Perut Terasa Nyeri atau Kembung
    Jika jumlah gas cukup banyak, perut bayi bisa terasa sakit. Meski sebagian gas sudah keluar, rasa tidak nyaman masih tersisa, membuat bayi terus menangis setelahnya.

  4. Bayi Butuh Ditenangkan
    Tangisan bayi juga bisa disebabkan karena kebutuhan emosional. Setelah mengalami sensasi kentut yang membuat tidak nyaman, bayi mungkin butuh pelukan, sentuhan, atau suara lembut dari bunda sebagai bentuk rasa aman.

Cara Menenangkan Bayi Setelah Kentut

Jika si kecil menangis setelah kentut, ada beberapa langkah sederhana yang bisa bunda lakukan untuk membantunya merasa lebih nyaman:

  1. Gendong dan peluk bayi. Kehangatan dari pelukan bunda bisa memberikan rasa aman dan menenangkan si kecil.

  2. Pijat lembut perut bayi. Gunakan ujung jari dan lakukan gerakan melingkar searah jarum jam di area perut untuk membantu mengeluarkan gas yang tersisa.

  3. Gerakan ‘bicycle legs’. Letakkan bayi di posisi telentang, lalu gerakkan kakinya seperti mengayuh sepeda. Gerakan ini membantu mendorong gas keluar dari perut.

bayi menangis setelah kentut, penyebab bayi sering kentut dan menangis, gas di perut bayi, cara menenangkan bayi setelah kentut, bayi kaget kentut, kentut bayi terus menangis, bayi kembung dan menangis, cara mengeluarkan gas bayi, tangisan bayi

Foto: Internet

  1. Sendawakan bayi setelah menyusu. Jangan biarkan bayi tidur langsung setelah menyusu tanpa disendawakan. Ini membantu mencegah penumpukan udara dalam perut.

  2. Perhatikan pola makan bunda (jika menyusui). Beberapa makanan seperti kol, brokoli, atau produk susu tertentu dapat menyebabkan bayi lebih banyak gas jika dikonsumsi oleh bunda.

Kapan Bunda Perlu Waspada?

Meski kentut dan tangisan setelahnya adalah hal normal, bunda juga perlu mengetahui tanda-tanda kapan situasinya perlu mendapatkan perhatian medis. Waspadai jika:

  • Bayi menangis terus-menerus dan tampak kesakitan.

  • Perut bayi terlihat keras dan sangat kembung.

  • Bayi tidak bisa buang angin atau buang air besar selama lebih dari dua hari.

  • Disertai gejala lain seperti muntah berwarna hijau atau demam.

Jika bunda menemukan salah satu dari tanda di atas, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter anak untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Tangisan: Cara Bayi Berkomunikasi

Perlu diingat, menangis adalah satu-satunya cara bayi berkomunikasi di masa awal kehidupannya. Mereka belum bisa menyampaikan rasa tidak nyaman secara verbal. Jadi, ketika bayi menangis setelah kentut, itu adalah respons alami terhadap sensasi tubuh yang mereka belum pahami sepenuhnya.
Dengan memahami hal ini, bunda bisa lebih tenang dan tidak langsung panik saat si kecil rewel setelah buang angin.

bayi menangis setelah kentut, penyebab bayi sering kentut dan menangis, gas di perut bayi, cara menenangkan bayi setelah kentut, bayi kaget kentut, kentut bayi terus menangis, bayi kembung dan menangis, cara mengeluarkan gas bayi, tangisan bayi

Foto: Internet

Kesimpulan: Nikmati Setiap Momen, Termasuk Tangisan Lucu Si Kecil

Tangisan bayi, termasuk saat kentut, merupakan bagian dari proses tumbuh kembang yang alami. Dari hal-hal kecil seperti ini, bunda bisa semakin mengenal karakter si kecil, membangun ikatan batin, dan belajar memahami setiap isyarat tubuhnya.
Alih-alih panik atau merasa bingung, nikmati saja setiap prosesnya. Karena kelak, momen-momen sederhana seperti ini akan menjadi kenangan manis dalam perjalanan mengasuh anak.. Jika bunda ingin panduan tambahan mengenai kesehatan pencernaan bayi, tips pijat bayi, atau jadwal menyusui untuk mencegah perut kembung, saya siap bantu buatkan!

Artikel yang berkaitan