Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Momen kelahiran adalah pengalaman emosional yang luar biasa bagi setiap Bunda. Di tengah haru dan bahagia menyambut kedatangan buah hati, ada satu pemeriksaan penting yang dilakukan segera setelah bayi lahir. Pemeriksaan ini dikenal dengan nama Tes APGAR, yang berfungsi untuk menilai kondisi awal bayi dan kemampuannya beradaptasi dengan dunia luar.
Tes ini dilakukan pada menit pertama dan menit kelima setelah kelahiran oleh dokter atau bidan, dan hasilnya sangat berguna untuk menentukan apakah bayi memerlukan tindakan medis tambahan. Walaupun terdengar teknis, penting bagi Bunda untuk memahami tes ini agar merasa lebih tenang dan siap mendampingi proses kelahiran dengan pengetahuan yang cukup. Simak penjelasan selengkapnya bersama Bunda dan si Kecil!
Tes APGAR adalah pemeriksaan cepat untuk menilai kondisi fisik bayi baru lahir berdasarkan lima aspek utama. Istilah APGAR merupakan singkatan dari lima kategori yang diamati:
A – Appearance (Penampilan atau Warna Kulit)
Penilaian ini berfokus pada warna kulit bayi. Bayi yang sehat umumnya akan memiliki kulit merah muda merata, terutama di wajah dan badan. Jika tangan dan kaki masih kebiruan atau pucat, bisa jadi itu tanda sirkulasi darah belum optimal.
Foto: Internet
P – Pulse (Denyut Jantung)
Dokter akan mengukur denyut jantung bayi menggunakan stetoskop. Denyut jantung normal pada bayi baru lahir adalah di atas 100 kali per menit. Angka ini menandakan fungsi jantung dan sirkulasi darah yang baik.
Foto: Internet
G – Grimace (Respons terhadap Rangsangan atau Usaha Bernapas)
Aspek ini menilai seberapa kuat reaksi bayi terhadap rangsangan, seperti sentuhan ringan atau isapan. Biasanya dilihat dari kekuatan tangisan bayi. Tangisan yang keras menandakan sistem pernapasan dan respons saraf bayi berfungsi dengan baik.
A – Activity (Aktivitas Otot atau Muscle Tone)
Bayi yang sehat akan bergerak aktif, dengan lengan dan kaki menekuk. Jika bayi tampak lemas atau tidak banyak bergerak, nilainya akan lebih rendah.
Foto: Internet
R – Reflex (Refleks Responsif)
Refleks spontan seperti menggeliat, menendang, atau menangis saat disentuh juga menjadi indikator penting. Refleks yang kuat menunjukkan sistem saraf bayi bekerja dengan baik.
Foto: Internet
Masing-masing aspek diberikan nilai antara 0 sampai 2. Total skor maksimal adalah 10 poin. Inilah arti dari total skor yang diperoleh:
• 7–10 poin: Kondisi bayi tergolong baik, tidak memerlukan intervensi medis khusus.
• 4–6 poin: Bayi menunjukkan adaptasi yang sedang. Perlu pemantauan dan kemungkinan tindakan ringan seperti penghangatan atau bantuan napas singkat.
• 0–3 poin: Kondisi bayi kritis, memerlukan tindakan medis segera seperti resusitasi atau perawatan intensif.
Tes dilakukan dua kali—satu menit setelah bayi lahir dan lima menit setelahnya. Pada beberapa kondisi, tes bisa diulang pada menit kesepuluh untuk memantau perkembangan bayi.
Perlu Bunda pahami bahwa tes ini hanya berfungsi sebagai evaluasi awal dan bukan penentu kesehatan bayi dalam jangka panjang. Banyak bayi yang mendapatkan skor rendah pada menit pertama tetapi meningkat secara signifikan pada menit kelima setelah dilakukan tindakan medis ringan.
Tes APGAR tidak berfungsi untuk mendiagnosis penyakit atau gangguan tertentu, melainkan sebagai alat bantu pengambilan keputusan cepat di menit-menit pertama kehidupan bayi.
Memberi Rasa Aman dan Pemahaman
Mengetahui bahwa ada pemeriksaan objektif terhadap kondisi bayi segera setelah lahir bisa membantu Bunda merasa lebih tenang. Tes ini juga menjadi pegangan tim medis dalam menentukan langkah penanganan awal.
Membantu Deteksi Dini
Jika bayi mengalami gangguan pernapasan atau sirkulasi darah, tes ini memungkinkan tenaga medis untuk segera memberikan pertolongan sebelum terjadi komplikasi lebih lanjut.
Sebagai Catatan Medis
Skor APGAR dicatat dalam rekam medis bayi dan sering kali menjadi salah satu parameter yang diperiksa saat kontrol tumbuh kembang bayi di bulan-bulan awal.
Walaupun Tes APGAR sepenuhnya dilakukan oleh tim medis, Bunda tetap dapat mengambil langkah penting untuk memastikan proses kelahiran berjalan lancar, di antaranya:
• Memilih fasilitas persalinan yang terpercaya dan dilengkapi dengan tenaga medis profesional serta peralatan yang memadai.
• Mendiskusikan rencana persalinan dengan bidan atau dokter kandungan sejak trimester ketiga.
• Menjaga kesehatan tubuh dan mental selama masa kehamilan melalui pola makan seimbang, olahraga ringan, dan kontrol rutin.
• Menanyakan langsung kepada dokter mengenai hasil Tes APGAR saat bayi lahir, agar Bunda mendapatkan informasi yang jelas sejak awal.
Foto: Internet
Tes APGAR adalah langkah sederhana namun sangat vital untuk mengevaluasi kondisi awal bayi baru lahir. Tes ini memberikan gambaran seberapa baik bayi beradaptasi dengan kehidupan di luar rahim dan membantu tenaga medis menentukan apakah tindakan medis dibutuhkan.
Sebagai Bunda, memahami makna dan fungsi Tes APGAR dapat membantu Bunda lebih siap secara mental dan emosional dalam menghadapi momen persalinan. Ketenangan dan pengetahuan yang cukup akan membuat proses kelahiran menjadi lebih aman dan terarah, baik bagi Bunda maupun Si Kecil.