Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Mengajarkan anak agar tidak mudah iri hati adalah salah satu langkah penting dalam mendidik mereka menjadi pribadi yang tangguh, tulus, dan penuh syukur. Sebagai orang tua, kita tentu menginginkan anak-anak tumbuh dengan sifat positif yang membangun hubungan baik dengan orang lain. Namun, mengatasi rasa iri hati bukan hal yang mudah, terutama di usia dini, di mana anak-anak masih belajar memahami perasaan mereka sendiri.
Di era modern ini, media sosial, lingkungan bermain, atau bahkan cerita di sekolah dapat menjadi pemicu munculnya rasa iri pada anak. Maka, sangat penting bagi orang tua untuk membantu anak memahami emosi ini dan menyalurkannya dengan cara yang baik. Simak penjelasan dari Bunda dan si Kecil
Apa itu Iri Hati, dan Mengapa Anak Mengalaminya?
Iri hati adalah perasaan kurang senang ketika melihat orang lain memiliki sesuatu yang diinginkan. Pada anak-anak, hal ini bisa terjadi saat teman memiliki mainan baru, pakaian bagus, atau kemampuan tertentu yang mereka anggap lebih unggul. Perasaan ini wajar dialami, terutama di usia anak 1-6 tahun, karena mereka masih belajar menilai dunia dan membandingkan diri dengan orang lain.
Namun, bila dibiarkan, rasa iri ini dapat berubah menjadi kebiasaan yang berdampak buruk, seperti rendah diri, sulit bersyukur, atau bahkan munculnya perilaku negatif seperti meremehkan orang lain.
5 Tips Membantu Anak Tidak Mudah Iri Hati
1. Ajarkan Anak untuk Mengucapkan Doa Positif
Seperti dalam gambar, salah satu cara terbaik untuk menanamkan sikap positif pada anak adalah dengan mengajarkan mereka mendoakan teman yang berhasil atau memiliki sesuatu yang mereka inginkan.
Misalnya, ajarkan anak untuk berkata:
Kebiasaan ini membantu anak melatih empati dan memahami bahwa keberhasilan orang lain bukanlah ancaman, melainkan hal yang patut disyukuri.
Foto : Internet
2. Latih Anak untuk Bersyukur dengan Apa yang Dimilikinya
Rasa syukur adalah kunci utama untuk mengatasi iri hati. Ajarkan anak untuk mengenali hal-hal baik yang sudah mereka miliki, baik itu keluarga yang menyayangi, teman-teman yang baik, atau mainan yang sudah mereka punya.
Buatlah rutinitas sederhana, seperti:
3. Jangan Bandingkan Anak dengan Orang Lain
Sebagai orang tua, kita mungkin tanpa sadar membandingkan anak kita dengan anak lain. Hal ini justru dapat membuat mereka merasa tidak cukup baik dan menumbuhkan rasa iri.
Alih-alih membandingkan, fokuslah pada perkembangan mereka sendiri. Apresiasi usaha mereka, sekecil apa pun itu, dan tunjukkan bahwa Anda bangga pada mereka.
4. Ceritakan Nilai Harta Sebagai Titipan Sementara
Sampaikan kepada anak bahwa barang-barang atau keberhasilan yang mereka lihat pada orang lain hanyalah titipan yang tidak abadi. Gunakan cerita-cerita sederhana untuk menjelaskan hal ini, seperti:
Anak-anak cenderung mudah memahami konsep ini melalui cerita atau dongeng yang menarik.
5. Berikan Contoh Melalui Sikap Anda
Anak-anak belajar banyak dari cara orang tua mereka bersikap. Jadi, penting bagi Anda untuk menunjukkan sikap yang tulus dan tidak iri hati dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya, ketika ada tetangga yang baru membeli mobil baru atau memiliki barang yang bagus, tunjukkan sikap positif seperti:
Dengan melihat orang tua mereka bersikap seperti ini, anak-anak akan meniru dan menerapkannya dalam kehidupan mereka sendiri.
Foto : Internet
Aktivitas Seru untuk Mengajarkan Sikap Positif pada Anak
Agar anak semakin terbiasa berpikir positif dan jauh dari rasa iri, berikut beberapa aktivitas yang bisa Anda coba:
Pentingnya Menanamkan Nilai Ini Sejak Dini
Membantu anak memahami rasa iri hati dan menggantinya dengan sikap syukur serta empati adalah proses yang membutuhkan waktu dan kesabaran. Namun, usaha ini akan memberikan dampak besar pada perkembangan karakter mereka di masa depan. Anak yang tidak mudah iri akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih percaya diri, tulus, dan mampu menjalin hubungan yang baik dengan orang lain.
Jadi, mulailah dari hal kecil seperti melatih anak untuk berkata baik ketika melihat temannya memiliki sesuatu yang baru. Perlahan tapi pasti, Anda akan melihat mereka tumbuh menjadi pribadi yang lebih dewasa secara emosional.