Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Sebagai bunda, mungkin bunda pernah merasa bingung atau khawatir saat anak menunjukkan sifat tegas, keras kepala, atau bahkan terlihat "galak". Namun, sebelum memberi label negatif, cobalah untuk melihat karakter tersebut dari sudut pandang yang berbeda. Anak yang terlihat galak bisa jadi sedang menunjukkan potensi luar biasa yang perlu diarahkan, bukan ditekan.
Anak dengan karakter tegas sebenarnya memiliki banyak kelebihan. Jika diarahkan dengan tepat, sifat-sifat ini bisa menjadi modal besar dalam kehidupannya kelak. Simak penjelasan berikut untuk memahami sisi positif dari anak yang terlihat galak serta cara membimbingnya, bersama Bunda dan si Kecil.
Anak yang memiliki karakter keras, mudah kesal, atau terlihat galak biasanya memiliki beberapa kualitas berikut:
Tegas dan tidak mudah terpengaruh
Anak seperti ini mampu menyuarakan pendapatnya sendiri dan tidak mudah ikut-ikutan teman. Ini adalah ciri anak yang memiliki pendirian kuat dan percaya diri.
Foto: Internet
Memiliki empati yang tinggi
Meski terlihat keras dari luar, anak ini biasanya memiliki hati yang lembut. Ia akan sangat peduli pada orang-orang terdekat dan tidak ragu menunjukkan kasih sayang dalam caranya sendiri.
Disiplin dan bertanggung jawab
Anak dengan karakter tegas biasanya juga terorganisir dan tahu kapan harus melakukan sesuatu. Mereka lebih mandiri dalam mengatur kegiatan harian.
Foto: Internet
Gigih dan tekun
Jika sudah menyukai suatu kegiatan atau bidang tertentu, anak ini akan menunjukkan kegigihan yang luar biasa. Ia tidak mudah menyerah saat menghadapi tantangan.
Memiliki inisiatif dan tanggung jawab tinggi
Anak ini tidak menunggu diperintah untuk bertindak. Ia akan mencari tahu apa yang perlu dilakukan dan bertindak cepat tanpa banyak drama.
Berani mencoba hal baru
Karakter tegas juga membuat anak berani menghadapi situasi baru. Ia tidak takut gagal dan justru melihat tantangan sebagai peluang.
Sering kali, bunda tanpa sadar memberikan label negatif seperti "keras kepala", "pemarah", atau "sulit diatur" kepada anak. Padahal, semua sifat tersebut bisa menjadi kekuatan jika diasah dan diarahkan dengan benar.
Foto: Internet
Sebaiknya bunda mencoba mengganti pendekatan yang digunakan saat menghadapi anak dengan karakter tegas. Misalnya:
Daripada mengatakan: "Kamu selalu membantah!"
Gantilah dengan: "Bunda senang kamu punya pendapat sendiri, sekarang yuk kita dengarkan pendapat orang lain juga."
Daripada berkata: "Jangan galak terus dong!"
Coba ubah menjadi: "Kamu bisa sampaikan pendapatmu dengan suara yang lebih lembut, ya."
Dengan pendekatan seperti ini, anak merasa dihargai dan tidak kehilangan kepercayaan dirinya.
Berikut beberapa strategi untuk membimbing anak yang terlihat galak atau keras:
Ajarkan cara mengekspresikan emosi
Berikan pemahaman bahwa marah bukan hal yang salah, tetapi ada cara yang tepat untuk mengungkapkannya. Ajak anak berdiskusi saat emosinya sudah tenang.
Bangun komunikasi yang terbuka
Beri ruang bagi anak untuk menyampaikan perasaannya tanpa takut dimarahi. Jadilah pendengar yang baik dan berikan respons yang empatik.
Latih kemampuan sosialnya
Bantu anak belajar berinteraksi dengan berbagai karakter teman. Dorong untuk bermain dalam kelompok dan belajar kompromi.
Berikan tanggung jawab yang sesuai usia
Anak dengan karakter ini akan merasa dihargai jika diberi kepercayaan. Tugas-tugas kecil seperti membantu menyiapkan meja makan bisa melatih rasa tanggung jawabnya.
Berikan contoh nyata dari bunda
Anak belajar banyak dari bundanya. Jika bunda bisa menunjukkan ketegasan yang tenang dan penuh kasih, anak pun akan meniru cara tersebut.
Arahkan energi anak ke aktivitas positif
Salurkan semangat anak ke kegiatan seperti seni, olahraga, atau klub yang membangun kepemimpinan. Ini bisa menjadi wadah untuk mengekspresikan dirinya secara positif.
Anak yang terlihat galak bukanlah anak yang bermasalah. Justru, di balik karakter tegas tersebut terdapat potensi besar seperti rasa tanggung jawab, kepemimpinan, kemandirian, dan ketekunan. Tantangan bagi bunda adalah bagaimana mengenali dan mengarahkan karakter ini agar tumbuh menjadi kekuatan, bukan hambatan. Dengan pendekatan yang penuh kasih, komunikasi yang terbuka, serta dukungan yang konsisten, anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri, berani, dan memiliki karakter kuat yang positif.