Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Infeksi cacing tambang sering kali sulit dideteksi karena gejalanya mirip dengan gangguan pencernaan lainnya. Berikut beberapa tanda yang perlu Bunda perhatikan:
Cacing tambang menempel pada dinding usus dan menghisap darah, menyebabkan nyeri perut yang muncul dan hilang secara berkala.
Anak yang terinfeksi cacing tambang sering mengalami diare berkepanjangan atau tinja yang lebih lunak dari biasanya.
Beberapa anak yang mengalami infeksi cacing tambang juga mengalami mual, muntah, dan demam ringan akibat peradangan di sistem pencernaan.
Karena cacing tambang menghisap darah, anak bisa mengalami anemia, yang ditandai dengan wajah pucat, tubuh mudah lelah, dan kurang berenergi.
Foto: Internet
Infeksi cacing tambang bisa membuat anak kehilangan nafsu makan, yang berisiko menyebabkan kekurangan gizi dan berat badan tidak bertambah.
Larva cacing tambang bisa masuk melalui kulit, terutama di telapak kaki. Ini dapat menyebabkan gatal, kemerahan, dan iritasi di bagian tubuh yang terkena.
Jika infeksi semakin parah, cacing tambang bisa melukai usus hingga menyebabkan keluarnya darah dalam feses.
Infeksi ini biasanya terjadi akibat kurangnya kebersihan diri dan lingkungan. Beberapa faktor penyebabnya antara lain:
✔ Berjalan tanpa alas kaki di tanah yang terkontaminasi larva cacing tambang.
✔ Mengonsumsi makanan dan air yang terkontaminasi telur cacing.
✔ Kurang mencuci tangan setelah bermain atau sebelum makan.
✔ Sanitasi buruk, seperti toilet yang tidak higienis atau pembuangan limbah yang tidak memadai.
Jika tidak segera diatasi, infeksi cacing tambang bisa menyebabkan:
- Anemia berat, yang menghambat tumbuh kembang anak.
- Malnutrisi, karena tubuh tidak bisa menyerap zat besi dan nutrisi penting lainnya.
- Gangguan sistem imun, yang membuat anak lebih mudah sakit.
- Kelelahan kronis, yang bisa mengganggu konsentrasi dan prestasi anak di sekolah.
Untuk mencegah infeksi cacing tambang, Bunda bisa melakukan beberapa langkah berikut:
Jangan biarkan anak bermain di luar tanpa alas kaki, terutama di tanah atau area yang berisiko terkontaminasi larva cacing.
Biasakan anak mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, setelah bermain di luar, dan setelah menggunakan toilet.
✔ Masak makanan hingga matang sempurna.
✔ Gunakan air yang bersih dan layak minum.
✔ Hindari memberikan makanan mentah yang tidak terjamin kebersihannya.
✔ Pastikan toilet selalu bersih dan memiliki sistem pembuangan limbah yang baik.
✔ Jangan biarkan anak bermain di area yang kotor atau berpotensi terkontaminasi larva cacing.
Foto: Internet
Bunda disarankan memberikan obat cacing setiap 6 bulan sekali sesuai rekomendasi WHO. Konsultasikan dengan dokter untuk menentukan dosis yang tepat.
Segera bawa anak ke dokter jika mengalami:
✔ Nyeri perut yang tak kunjung hilang.
✔ Diare berkepanjangan atau tinja berdarah.
✔ Lemas, pucat, dan mengalami penurunan berat badan yang drastis.
✔ Ruam atau gatal yang semakin parah di kaki atau bagian tubuh lainnya.
✔ Batuk berkepanjangan, yang bisa terjadi jika larva cacing masuk ke paru-paru.
Foto: Internet
Dokter akan melakukan pemeriksaan, seperti tes tinja atau darah, untuk mendeteksi infeksi cacing tambang dan memberikan pengobatan yang sesuai.
Infeksi cacing tambang dapat menyebabkan anemia, gangguan pencernaan, dan malnutrisi jika tidak ditangani dengan baik. Oleh karena itu, Bunda perlu mengenali ciri-ciri cacingan pada anak dan melakukan langkah pencegahan seperti menjaga kebersihan diri, menggunakan alas kaki, serta memberikan obat cacing secara rutin. Jika anak menunjukkan gejala infeksi, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.