Memberikan Hadiah ke Anak dengan Syarat Cium Dulu: Perlukah Dilanjutkan?
Memberikan Hadiah ke Anak dengan Syarat Cium Dulu: Perlukah Dilanjutkan?

Sebagai orang tua, memberikan sesuatu kepada anak, baik hadiah atau camilan, adalah bentuk kasih sayang yang sangat wajar. Namun, pernahkah Bunda atau Dads meminta anak mencium atau memeluk lebih dulu sebelum memberikan sesuatu? Meski terlihat sepele, kebiasaan ini ternyata bisa berdampak pada perkembangan emosional anak.

Menurut Ayoe Sutomo, M.Psi., Psikolog, ciuman atau pelukan adalah salah satu bentuk ekspresi kasih sayang yang alami dan baik. Namun, ketika ciuman atau pelukan ini dijadikan syarat sebelum anak mendapatkan sesuatu, dampaknya bisa bersifat negatif. Yuk, bersama Bunda dan si Kecil bahas lebih lanjut agar Bunda lebih memahami apa yang sebaiknya dilakukan!

 

Mengapa Anak Diminta "Sun Dulu"?

Bunda mungkin sering meminta anak mencium sebelum memberikan hadiah sebagai bentuk kedekatan emosional. Contohnya:

  • "Mau es krim? Sun Bunda dulu ya!"
  • "Mainannya boleh diambil, tapi cium Bunda dulu."

Kebiasaan ini memang bertujuan baik, yaitu untuk mendekatkan hubungan antara orang tua dan anak. Namun, ketika ekspresi kasih sayang anak dihubungkan dengan imbalan, ini bisa memengaruhi cara anak memandang kasih sayang dan hadiah.

anak sun dulu, kasih sayang bersyarat, hubungan orang tua anak, parenting sehat, Bunda, si Kecil

Foto : Internet

Dampak Negatif Jika Kasih Sayang Dijadikan Syarat

1. Kasih Sayang yang Bersyarat
Ketika Bunda meminta anak mencium atau memeluk sebagai syarat sebelum memberikan sesuatu, anak bisa mulai berpikir bahwa kasih sayang harus dilakukan untuk mendapatkan imbalan.

  • Anak bisa salah memahami konsep kasih sayang.
  • Anak mungkin merasa bahwa pelukan atau ciuman tidak tulus, tapi hanya dilakukan karena ada sesuatu yang diinginkan.

2. Kasih Sayang Jadi Transaksional
Kebiasaan ini dapat membuat anak memandang kasih sayang sebagai transaksi. Dalam jangka panjang, anak mungkin berpikir bahwa memberi kasih sayang hanya dilakukan jika ada keuntungan.

3. Rasa Tidak Nyaman
Ada kalanya anak tidak ingin mencium atau memeluk karena alasan tertentu, misalnya sedang lelah, marah, atau hanya tidak merasa nyaman. Jika dipaksa, anak bisa merasa tertekan dan tidak menikmati momen tersebut.

anak sun dulu, kasih sayang bersyarat, hubungan orang tua anak, parenting sehat, Bunda, si Kecil

Foto : Internet

4. Membingungkan Konsep Hadiah
Hadiah seharusnya diberikan sebagai bentuk apresiasi tanpa syarat. Jika Bunda mengaitkan pemberian hadiah dengan syarat tertentu, anak mungkin sulit memahami makna sebenarnya dari sebuah pemberian.

 

Bagaimana Jika Anak Menolak?

Kadang, anak bisa menolak untuk mencium atau memeluk, terutama jika sedang dalam suasana hati yang kurang baik. Hal ini normal, karena anak juga memiliki kendali atas tubuhnya sendiri. Memaksa anak untuk memberikan kasih sayang fisik bisa membuatnya merasa tidak nyaman.

 

Apa yang Sebaiknya Dilakukan?

1. Berikan Hadiah Tanpa Syarat
Ketika memberikan hadiah, Bunda tidak perlu menambahkan syarat tertentu seperti ciuman atau pelukan. Cukup berikan dengan tulus sebagai bentuk kasih sayang atau penghargaan.
Contoh: 

"Ini es krim untuk kamu karena kamu sudah membantu Bunda membereskan mainan."

"Mainan ini untukmu karena Bunda tahu kamu menyukainya."

2. Ajarkan Anak tentang Kasih Sayang yang Tulus
Biarkan anak mencium atau memeluk secara spontan tanpa merasa diwajibkan. Ini akan membuat ekspresi kasih sayang terasa lebih tulus dan alami.
Misalnya:

  • Ketika anak menerima hadiah, Bunda bisa berkata, "Bunda senang kalau kamu bahagia." Biasanya, anak akan secara spontan ingin memeluk atau mencium Bunda sebagai respons.

3. Bangun Kedekatan Tanpa Transaksi
Ciptakan momen bersama anak yang fokus pada hubungan emosional tanpa harus dihubungkan dengan hadiah. Misalnya:

  • Bermain bersama.
  • Membaca buku bersama.
  • Berbicara dari hati ke hati.

anak sun dulu, kasih sayang bersyarat, hubungan orang tua anak, parenting sehat, Bunda, si Kecil

Foto : Internet

4. Hormati Perasaan Anak
Jika anak menolak mencium atau memeluk, jangan memaksanya. Hormati perasaan mereka dan ajarkan bahwa kasih sayang tidak harus selalu ditunjukkan melalui pelukan atau ciuman.

5. Fokus pada Nilai dan Pelajaran
Alih-alih menjadikan kasih sayang sebagai syarat, Bunda bisa mengajarkan nilai-nilai lain melalui pemberian hadiah, seperti pentingnya berbagi, berterima kasih, atau menghargai sesuatu yang diberikan.

 

Contoh Komunikasi Positif

Daripada berkata, "Sun Bunda dulu baru dapat es krim," Bunda bisa mencoba:

  • "Bunda kasih es krim karena kamu sudah bermain dengan baik hari ini."
  • "Mainan ini untukmu karena kamu selalu rajin membereskan kamar."

Respons ini tidak hanya memberikan apresiasi, tapi juga mengajarkan anak tentang nilai usaha dan penghargaan.

 

Kesimpulan

Meminta anak mencium atau memeluk sebelum memberikan hadiah mungkin terlihat sederhana, tapi dampaknya cukup signifikan pada perkembangan emosional anak. Mengaitkan kasih sayang dengan hadiah bisa membuat anak memandang kasih sayang sebagai sesuatu yang bersyarat atau transaksional.

Sebagai alternatif, biarkan kasih sayang muncul secara spontan dan hadiah diberikan tanpa syarat. Hal ini akan membantu anak tumbuh dengan pemahaman bahwa kasih sayang itu tulus dan tidak perlu dipaksakan.

Ingat, Bunda, membangun kedekatan emosional dengan anak tidak selalu membutuhkan imbalan. Kedekatan yang terjalin secara alami akan menciptakan hubungan yang lebih hangat dan penuh cinta.

 

Artikel yang berkaitan