Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Kejang pada anak adalah kondisi yang seringkali membuat orang tua merasa cemas dan panik. Meskipun terlihat menakutkan, penting untuk tetap tenang dan memahami langkah-langkah yang perlu dilakukan. Sekitar 1 dari 10 anak mungkin mengalami kejang pada masa tumbuh kembangnya, baik karena faktor demam maupun penyebab lainnya. Berikut penjelasan dari Bunda dan si Kecil tentang penyebab umum kejang, tanda-tanda awal yang perlu diperhatikan, dan tips untuk memberikan pertolongan pertama.
Penyebab Kejang pada Anak
Beberapa penyebab utama kejang pada anak antara lain:
1. Demam Tinggi (Kejang Demam)
Kejang demam biasanya terjadi pada anak-anak berusia 6 bulan hingga 5 tahun saat suhu tubuh meningkat dengan cepat akibat infeksi. Jenis kejang ini adalah yang paling umum dan biasanya hanya terjadi ketika suhu tubuh melonjak tinggi.
Foto : Internet
2. Cedera Kepala
Trauma atau benturan pada kepala bisa menyebabkan kejang, terutama jika cedera tersebut cukup serius. Jika anak mengalami benturan yang keras pada kepala dan kemudian mengalami kejang, segera konsultasikan dengan dokter.
3. Epilepsi
Kejang berulang mungkin menjadi indikasi epilepsi, yaitu gangguan saraf yang memengaruhi aktivitas listrik di otak. Epilepsi sering kali membutuhkan penanganan khusus, termasuk pengobatan dari dokter spesialis.
4. Kurang Tidur
Kurang tidur atau gangguan tidur yang berulang juga dapat memicu kejang pada anak. Tubuh yang kelelahan dapat meningkatkan sensitivitas terhadap rangsangan yang dapat memicu kejang.
5. Gula Darah Rendah
Pada beberapa kasus, penurunan kadar gula darah pada anak juga bisa menyebabkan kejang, terutama jika anak memiliki masalah metabolik atau mengalami puasa yang terlalu lama tanpa asupan makanan.
Tanda-tanda Kejang yang Perlu Diwaspadai
Sebagai orang tua, penting untuk mengenali tanda-tanda awal kejang pada anak, antara lain:
Langkah Pertolongan Pertama saat Anak Mengalami Kejang
Jika anak mengalami kejang, berikut langkah-langkah pertolongan pertama yang bisa dilakukan:
1. Tetap Tenang
Kendalikan diri dan tetap tenang agar dapat berpikir jernih. Kepanikan hanya akan menyulitkan penanganan.
2. Posisikan Anak di Tempat Aman
Tempatkan anak di tempat yang aman, jauhkan dari benda tajam atau keras yang berpotensi melukai. Posisikan anak berbaring miring untuk mencegah risiko tersedak.
Foto : Internet
3. Hindari Memasukkan Benda ke Mulut Anak
Memasukkan benda ke mulut anak adalah tindakan yang tidak aman dan bisa memperparah situasi, karena dapat menyebabkan tersedak atau cedera.
4. Perhatikan Durasi Kejang
Catat durasi kejang. Jika berlangsung lebih dari 5 menit atau kejang terjadi berulang kali dalam waktu singkat, segera hubungi tenaga medis atau bawa anak ke rumah sakit.
5. Berikan Ruang untuk Bernapas
Pastikan sirkulasi udara di sekitar anak baik dan hindari menahan tubuhnya dengan keras. Cukup pastikan anak tetap aman tanpa perlu menekan tubuhnya.
6. Catat Gejala yang Terlihat
Cobalah untuk mengingat atau mencatat gejala yang terjadi selama kejang, seperti gerakan mata, posisi tubuh, atau adanya muntah. Ini akan memudahkan dokter dalam menentukan penyebab dan penanganan yang tepat.
Kapan Harus Membawa Anak ke Dokter?
Segera bawa anak ke dokter jika:
Foto : Internet
Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan lanjutan seperti tes darah, pemindaian otak, atau elektroensefalogram (EEG) untuk mengetahui penyebab kejang dan menentukan apakah diperlukan pengobatan lebih lanjut.
Kesimpulan
Kejang pada anak adalah kondisi yang bisa membuat orang tua khawatir, namun tetaplah tenang agar dapat memberikan pertolongan pertama yang tepat. Penting untuk memahami penyebab dan mengenali tanda-tanda kejang agar bisa merespons dengan cepat dan bijak. Jika anak mengalami kejang yang berulang atau menunjukkan gejala lain yang mengkhawatirkan, konsultasikan segera ke dokter.
Dengan ketenangan dan penanganan yang tepat, si kecil akan mendapatkan perawatan yang sesuai dan bisa pulih dengan optimal. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis untuk informasi lebih lanjut mengenai kesehatan anak Anda.