Faktor yang Menentukan Kehamilan Kembar dan Risiko yang Perlu Diketahui
Faktor yang Menentukan Kehamilan Kembar dan Risiko yang Perlu Diketahui

Memiliki bayi kembar adalah impian bagi banyak pasangan, tetapi tidak semua orang memiliki peluang yang sama untuk mendapatkan kehamilan kembar. Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan hamil anak kembar, serta risiko yang perlu diperhatikan oleh calon ibu. Yuk, simak penjelasannya dalam artikel Bunda dan si Kecil berikut ini!

Faktor yang Meningkatkan Peluang Memiliki Bayi Kembar

1. Riwayat Keturunan
Jika dalam keluarga ada anggota yang pernah melahirkan bayi kembar, kemungkinan besar keturunannya juga bisa mengalami hal yang sama. Faktor ini lebih berpengaruh pada kehamilan kembar non-identik yang terjadi akibat ovulasi ganda.

2. Usia di Atas 30 Tahun
Wanita yang hamil di usia lebih dari 30 tahun memiliki peluang lebih besar untuk mengalami kehamilan kembar karena tubuh mereka cenderung melepaskan lebih dari satu sel telur dalam satu siklus ovulasi. Peluang ini meningkat pada wanita yang mendekati usia 40 tahun karena perubahan hormonal yang mempengaruhi produksi sel telur.

3. Menjalani Program Hamil (Promil) Saat Obesitas
Wanita dengan indeks massa tubuh (IMT) lebih tinggi cenderung memiliki kadar hormon estrogen yang lebih banyak, sehingga meningkatkan kemungkinan pelepasan lebih dari satu sel telur saat ovulasi. Namun, penting untuk tetap menjaga berat badan ideal agar kehamilan tetap sehat.

4. Mengonsumsi Penyubur Kandungan
Suplemen atau obat penyubur kandungan sering digunakan dalam program kehamilan untuk meningkatkan kemungkinan ovulasi ganda, yang bisa menghasilkan kehamilan kembar. Beberapa obat penyubur seperti Clomiphene dan Gonadotropin diketahui dapat meningkatkan peluang kehamilan kembar.

hamil anak kembar, peluang kehamilan kembar, faktor hamil kembar, kehamilan kembar alami, program bayi tabung, risiko kehamilan kembar, Bunda, si Kecil

Foto : Internet

5. Program Bayi Tabung (IVF)
Dalam prosedur fertilisasi in vitro (IVF), lebih dari satu embrio sering ditanamkan dalam rahim untuk meningkatkan peluang kehamilan, sehingga peluang hamil kembar pun lebih tinggi. Kehamilan kembar akibat IVF lebih sering terjadi pada wanita yang mengalami kesulitan hamil secara alami.

6. Sering Melahirkan
Wanita yang telah melahirkan beberapa kali sebelumnya memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengalami kehamilan kembar dibandingkan dengan wanita yang baru pertama kali hamil.

7. Tinggi Badan dan Nutrisi
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa wanita yang lebih tinggi memiliki peluang lebih besar untuk hamil bayi kembar. Selain itu, konsumsi makanan tinggi protein dan produk susu juga dikaitkan dengan peningkatan peluang kehamilan kembar.

Risiko yang Perlu Diwaspadai dalam Kehamilan Kembar

Meskipun memiliki bayi kembar bisa menjadi kebahagiaan tersendiri, ibu hamil juga perlu memahami risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan kehamilan tunggal, seperti:

1. Hipertensi
Kehamilan kembar meningkatkan risiko tekanan darah tinggi yang bisa berdampak buruk bagi Bunda dan si Kecil. Kondisi ini bisa berujung pada preeklampsia yang dapat membahayakan kesehatan Bunda dan si Kecil.

2. Kebutuhan Gizi yang Lebih Tinggi
Bunda yang mengandung bayi kembar membutuhkan asupan nutrisi yang lebih banyak, termasuk zat besi, kalsium, protein, dan asam folat. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, ibu berisiko mengalami anemia atau defisiensi nutrisi lainnya.

hamil anak kembar, peluang kehamilan kembar, faktor hamil kembar, kehamilan kembar alami, program bayi tabung, risiko kehamilan kembar, Bunda, si Kecil

Foto : Internet

3. Preeklampsia
Kondisi ini ditandai dengan tekanan darah tinggi dan adanya protein dalam urine. Jika tidak ditangani dengan baik, preeklampsia dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk gangguan fungsi organ dan pertumbuhan janin yang terhambat.

4. Solusio Plasenta
Plasenta bisa terlepas dari dinding rahim sebelum waktu persalinan, yang dapat menyebabkan pendarahan hebat dan membahayakan janin. Kehamilan kembar memiliki risiko lebih tinggi terhadap kondisi ini karena rahim lebih teregang dibandingkan kehamilan tunggal.

5. Persalinan Prematur
Bayi kembar lebih sering lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu. Semakin awal bayi lahir, semakin tinggi risiko mengalami masalah kesehatan seperti gangguan pernapasan, kesulitan makan, dan perkembangan organ yang belum sempurna.

6. Diabetes Gestasional
Wanita yang mengandung bayi kembar lebih berisiko mengalami diabetes gestasional, yang dapat menyebabkan bayi lahir dengan berat badan berlebih atau komplikasi lainnya selama persalinan.

7. Kemungkinan Persalinan Caesar
Banyak kehamilan kembar yang berakhir dengan persalinan caesar, terutama jika posisi bayi tidak memungkinkan untuk persalinan normal atau jika ada komplikasi tertentu.

8. Berat Badan Lahir Rendah
Karena ruang dalam rahim terbagi untuk dua bayi, mereka mungkin lahir dengan berat badan lebih rendah dari bayi tunggal. Berat badan lahir rendah dapat meningkatkan risiko bayi mengalami gangguan kesehatan seperti hipotermia dan kesulitan bernapas.

hamil anak kembar, peluang kehamilan kembar, faktor hamil kembar, kehamilan kembar alami, program bayi tabung, risiko kehamilan kembar, Bunda, si Kecil

Foto : Internet

Cara Menjaga Kehamilan Kembar Agar Tetap Sehat

Bagi Bunda yang sedang mengandung bayi kembar, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan selama kehamilan:

  • Periksakan kehamilan secara rutin untuk memantau perkembangan bayi dan mendeteksi dini risiko yang mungkin muncul.
  • Konsumsi makanan bergizi seimbang, termasuk asupan protein, zat besi, dan asam folat yang cukup.
  • Minum cukup air untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh dan mengurangi risiko dehidrasi.
  • Kurangi aktivitas berat dan istirahat yang cukup untuk menghindari risiko persalinan prematur.
  • Diskusikan rencana persalinan dengan dokter untuk menentukan metode persalinan terbaik sesuai kondisi Bunda dan si Kecil.

Kesimpulan

Meskipun kehamilan kembar adalah pengalaman luar biasa, ada berbagai faktor yang memengaruhi peluang terjadinya kehamilan ini, termasuk faktor keturunan, usia ibu, program kehamilan, serta pola makan. Namun, ibu juga perlu lebih waspada terhadap risiko kesehatan yang lebih tinggi pada kehamilan kembar.

Jika Bunda berencana memiliki anak kembar, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan bimbingan terbaik dalam menjalani kehamilan yang sehat dan aman. Dengan perawatan yang tepat, ibu bisa menikmati perjalanan kehamilan kembar dengan lebih nyaman dan bayi dapat lahir dalam kondisi yang sehat.

 

 

Artikel yang berkaitan