Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Bunda, mungkin sudah tidak asing lagi melihat Si Kecil duduk di lantai dengan posisi kaki mengarah ke samping, membentuk huruf “W”. Posisi ini memang umum terlihat pada anak-anak, khususnya usia balita hingga pra-sekolah. Duduk W sering dianggap sebagai posisi yang nyaman karena memberikan kestabilan saat anak bermain. Namun, kebiasaan ini ternyata bisa membawa risiko bagi tumbuh kembang anak, terutama dalam hal postur dan kesehatan otot serta sendi.
Meski tampak sepele, kebiasaan duduk W secara berlebihan dan berkepanjangan sebaiknya dihindari. Yuk, Bunda simak lebih lanjut mengenai bahaya posisi duduk W dan cara mengubahnya menjadi kebiasaan yang lebih sehat. Simak untuk mengetahui informasi selengkapnya bersama Bunda dan si Kecil!
Posisi duduk W adalah saat anak duduk di lantai dengan lutut menghadap ke depan dan kedua kaki membentuk huruf W di sisi kanan dan kiri tubuhnya. Posisi ini membuat paha anak sejajar ke bawah dan bagian bawah kaki mengarah ke luar, sementara bokong tetap menempel di lantai.
Banyak anak yang merasa posisi ini nyaman karena terasa lebih stabil. Apalagi saat mereka asyik bermain, posisi ini memungkinkan anak bergerak dengan mudah tanpa kehilangan keseimbangan. Namun, justru karena kestabilan inilah otot-otot penopang inti tubuh kurang bekerja optimal.
1. Menghambat Pengembangan Otot Inti
Saat anak duduk dalam posisi W, tubuh bagian atas tidak perlu banyak bekerja untuk menjaga keseimbangan. Ini mengurangi keterlibatan otot inti seperti perut, punggung, dan pinggul. Akibatnya, perkembangan kekuatan otot inti bisa terhambat, yang berdampak pada postur tubuh dan koordinasi gerak.
2. Tegangnya Otot Kaki dan Pemendekan Otot
Duduk W dapat membuat otot-otot paha dan betis mengalami tegangan berlebih dan memendek. Jika kebiasaan ini terus dibiarkan, anak bisa mengalami kesulitan saat berjalan, seperti rentang gerak pinggul yang terbatas atau bahkan nyeri saat beraktivitas fisik.
3. Risiko Terjadinya Pigeon Feet
Salah satu efek jangka panjang dari kebiasaan duduk W adalah terjadinya kondisi yang disebut pigeon feet, yaitu ketika kaki anak mengarah ke dalam saat berjalan. Anak dengan pigeon feet biasanya kesulitan menjaga keseimbangan, mudah tersandung, dan sering terjatuh.
Foto: Internet
Bunda bisa mengamati beberapa tanda berikut:
• Posisi kaki tampak mengarah ke dalam saat berjalan atau berdiri
• Anak terlihat sering berjalan jinjit atau tidak menapakkan telapak kaki dengan sempurna
• Postur tubuh tampak tidak simetris, misalnya bahu atau pinggul miring
• Anak mudah terjatuh atau kurang percaya diri saat bergerak
Jika beberapa tanda ini terlihat pada anak, sebaiknya Bunda mulai memperhatikan cara duduk anak dan segera mencari solusi.
1. Mengajarkan Alternatif Posisi Duduk yang Benar
Daripada melarang langsung, ajak anak duduk dalam posisi yang lebih sehat seperti:
• Duduk bersila
• Duduk dengan kedua kaki lurus ke depan
• Duduk dengan satu kaki disilangkan
Arahkan dengan sabar dan berikan alasan yang mudah dipahami, seperti “Yuk, duduknya begini biar kakinya kuat dan nggak pegal.”
2. Pantau Kebiasaan Duduk Anak Saat Bermain
Bunda bisa memantau saat anak bermain di lantai. Ketika anak mulai duduk W, segera bantu arahkan ke posisi duduk lain yang lebih baik. Lakukan pengawasan ini secara konsisten tapi tetap lembut, tanpa menyalahkan atau membuat anak merasa bersalah.
Foto: Internet
3. Libatkan Permainan atau Aktivitas Fisik yang Mendukung Postur
Ajak anak melakukan permainan yang dapat melatih otot inti seperti:
• Bermain lompat tali
• Meniru gerakan binatang
• Senam ringan bersama di rumah
Kegiatan ini bisa membantu memperkuat otot pinggul dan perut serta meningkatkan fleksibilitas tubuh anak.
Segera konsultasikan ke dokter spesialis ortopedi anak atau fisioterapis jika Bunda melihat hal-hal berikut:
• Anak sering terjatuh tanpa sebab jelas
• Posisi berdiri atau cara jalannya terlihat tidak lurus atau tidak normal
• Anak mengeluh nyeri di pinggul, lutut, atau pergelangan kaki
• Terlihat adanya keterbatasan gerak pada sendi tertentu
Deteksi dini sangat penting agar permasalahan dapat diatasi sejak awal dan tidak menimbulkan gangguan yang lebih serius di masa depan.
Foto: Internet
Mengajarkan posisi duduk yang benar kepada anak sejak dini adalah langkah awal untuk menjaga postur tubuhnya tetap baik hingga dewasa. Posisi duduk yang tepat membantu:
• Menjaga keseimbangan otot dan perkembangan tulang
• Mendukung koordinasi dan motorik kasar
• Meningkatkan kemampuan berkonsentrasi saat belajar
• Mengurangi risiko cedera otot dan sendi
Selain itu, anak juga akan tumbuh dengan rasa percaya diri karena mampu bergerak bebas dan nyaman dalam berbagai aktivitas.
Membiarkan anak duduk dalam posisi W terlalu sering memang terlihat wajar, tapi ternyata membawa dampak yang cukup serius jika dibiarkan. Bunda perlu memberikan pemahaman dan bimbingan kepada anak dengan cara yang lembut agar mereka terbiasa duduk dengan posisi yang lebih sehat. Ingat, kebiasaan kecil yang dilakukan secara konsisten akan membentuk kebiasaan besar di masa depan. Mari bantu anak membangun postur tubuh yang baik dan sehat sejak dini untuk menunjang aktivitas dan tumbuh kembang optimal.