Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Kondom sering dianggap sebagai alat kontrasepsi paling praktis, terjangkau, dan minim efek samping. Namun, di balik kemudahan tersebut, masih banyak pasangan yang kurang memahami cara penggunaan kondom yang benar. Padahal, kesalahan kecil saat pemakaian dapat mengurangi efektivitasnya secara signifikan bahkan berisiko menyebabkan kehamilan yang tidak direncanakan atau penularan penyakit menular seksual.
Bagi para Bunda yang sedang merencanakan kehamilan atau ingin menundanya terlebih dahulu, penting untuk memahami bahwa perencanaan keluarga adalah tanggung jawab bersama. Pemahaman mendalam tentang cara kerja dan penggunaan kondom yang tepat menjadi salah satu langkah awal yang sangat penting. Simak yuk Bun, penjelasan selengkapnya bersama Bunda dan si Kecil!
Berikut adalah lima kesalahan umum dalam penggunaan kondom yang perlu dihindari, lengkap dengan tips untuk mengatasinya.
Kesalahan yang cukup sering terjadi adalah membuka kondom sepenuhnya sebelum digunakan. Banyak yang mengira cara ini lebih praktis, padahal justru sangat keliru. Kondom dirancang untuk digulung langsung dari ujung penis yang sudah ereksi. Jika dibuka terlebih dahulu, bentuknya bisa berubah, mudah robek, bahkan menjadi tidak pas saat dipakai.
Solusi:
Pastikan penis sudah dalam kondisi ereksi sebelum menggunakan kondom. Letakkan bagian ujung kondom (biasanya berbentuk seperti kantung kecil) tepat di kepala penis, lalu gulung perlahan hingga ke pangkal secara hati-hati agar tidak sobek.
Bagian ujung kondom harus disisakan sedikit ruang sebagai tempat penampungan sperma setelah ejakulasi. Jika tidak disisakan, tekanan saat ejakulasi bisa menyebabkan kondom robek atau bocor karena tidak ada ruang untuk menampung cairan.
Solusi:
Sebelum menggulung kondom, cubit sedikit bagian ujungnya untuk menciptakan kantung kecil kosong. Ini akan meminimalkan risiko kebocoran dan memastikan kondom bekerja sebagaimana mestinya.
Foto: Internet
Meskipun ruang di ujung kondom telah disisakan, banyak yang lupa mengeluarkan udara dari dalamnya. Gelembung udara ini bisa menimbulkan gesekan saat berhubungan, dan meningkatkan kemungkinan kondom sobek.
Solusi:
Setelah mencubit ujung kondom, tekan sedikit agar udara yang terperangkap keluar. Pastikan kondom merekat sempurna tanpa gelembung udara sebelum digulung hingga ke pangkal penis.
Salah satu tanda bahwa kondom dipasang terbalik adalah kesulitan menggulungnya ke bawah. Jika ini terjadi, biasanya pasangan akan membalik kondom dan memakainya kembali. Sayangnya, tindakan ini bisa menyebabkan kontaminasi karena cairan praejakulasi yang sudah menyentuh bagian dalam kondom bisa mengandung sperma.
Solusi:
Sebelum dipasang, pastikan arah gulungan benar: sisi luar dari gulungan kondom harus berada di luar. Jika ternyata salah pasang dan sudah menyentuh penis, sebaiknya buang dan ganti dengan kondom baru.
Sering kali pasangan menunda melepas kondom hingga penis sudah tidak dalam keadaan ereksi. Ini berisiko besar karena kondom bisa terlepas dan tertinggal di dalam vagina, sehingga sperma bisa tumpah dan menyebabkan kehamilan.
Solusi:
Setelah ejakulasi, segera tarik penis secara perlahan sambil menahan bagian pangkal kondom. Dengan cara ini, kondom tetap berada di tempat dan risiko tumpah bisa diminimalkan. Setelah dilepas, buang kondom dengan cara yang benar, jangan dibuang sembarangan.
Foto: Internet
Untuk para Bunda yang sedang dalam masa perencanaan keluarga, kontrasepsi adalah topik penting yang perlu dipahami bersama pasangan. Penggunaan kondom bukan hanya soal mencegah kehamilan, tapi juga untuk melindungi dari infeksi menular seksual. Tanpa pengetahuan yang cukup, penggunaan kondom bisa menjadi sia-sia karena kesalahan kecil bisa berdampak besar.
Bunda juga berperan penting dalam membangun komunikasi yang terbuka dengan pasangan terkait penggunaan kontrasepsi. Ini bukan sekadar urusan teknis, tapi juga wujud tanggung jawab bersama dalam membentuk keluarga yang sehat dan bahagia.
Meskipun ada berbagai metode kontrasepsi lain seperti pil KB, IUD, atau suntik, kondom tetap menjadi pilihan yang banyak digunakan, khususnya oleh pasangan muda, karena beberapa alasan:
• Praktis dan mudah digunakan
• Bisa dibeli bebas tanpa resep
• Tidak memengaruhi hormon
• Melindungi dari penyakit menular seksual
• Murah dan mudah dibawa
Dengan tingkat efektivitas hingga 98% jika digunakan dengan benar, kondom tetap menjadi opsi yang sangat andal.
Foto: Internet
Kesalahan kecil dalam penggunaan kondom bisa berakibat besar. Oleh karena itu, memahami cara pakai yang benar sangatlah penting. Edukasi tentang kontrasepsi seharusnya menjadi bagian dari diskusi rutin antara suami dan istri, terutama saat sedang merencanakan kehamilan atau ingin menundanya terlebih dahulu.
Bunda yang cerdas dan sadar akan kesehatan keluarga tentu akan membekali diri dengan pengetahuan yang tepat. Mulailah dari hal sederhana seperti memahami cara pakai kondom yang benar, dan ajak pasangan untuk belajar bersama. Dengan komunikasi yang baik dan pemahaman bersama, perencanaan keluarga akan berjalan lebih lancar dan penuh kepercayaan.