Setelah melihat dua garis biru di test pack, salah satu langkah penting yang harus dilakukan adalah segera memeriksakan kehamilan ke dokter kandungan. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan kondisi ibu dan janin tetap sehat selama masa kehamilan serta mendeteksi dini potensi komplikasi.
Bagi ibu yang baru pertama kali hamil, mungkin ada kebingungan tentang kapan waktu yang tepat untuk mulai kontrol kehamilan dan seberapa sering pemeriksaan harus dilakukan. Berikut panduan lengkap mengenai jadwal pemeriksaan kehamilan berdasarkan usia kehamilan. Yuk, simak penjelasannya bersama Bunda dan si Kecil!
Kapan Waktu yang Tepat untuk Periksa Kehamilan?
1. Segera Setelah Hasil Test Pack Positif
- Pemeriksaan pertama biasanya dilakukan setelah test pack menunjukkan hasil positif, idealnya dalam 6-8 minggu kehamilan.
- Dokter akan melakukan pemeriksaan awal, termasuk USG transvaginal atau USG perut untuk memastikan keberadaan kantung kehamilan.
- Pemeriksaan ini juga membantu menentukan usia kehamilan dan perkiraan hari lahir (HPL).

Foto : Internet
2. Jadwal Pemeriksaan Berdasarkan Trimester
Setiap trimester memiliki tujuan pemeriksaan yang berbeda, mulai dari memastikan perkembangan janin hingga persiapan persalinan.
Trimester Pertama (0-13 Minggu)
Pemeriksaan awal di trimester pertama sangat penting untuk memastikan kehamilan berjalan normal.
- Frekuensi: 1 kali setiap 4 minggu (jika tidak ada komplikasi).
- Pemeriksaan yang dilakukan:
- Konfirmasi kehamilan dengan USG.
- Pemeriksaan tekanan darah, berat badan, dan riwayat kesehatan ibu.
- Tes darah dan urine untuk mendeteksi anemia, infeksi, dan kadar gula darah.
- Konsultasi tentang pola makan, suplemen asam folat, serta gaya hidup sehat.
Trimester Kedua (14-27 Minggu)
Memasuki trimester kedua, janin mulai berkembang dengan pesat dan ibu akan mulai merasakan gerakan janin.
- Frekuensi: 1 kali setiap 4 minggu.
- Pemeriksaan yang dilakukan:
- Pemantauan pertumbuhan janin melalui USG.
- Pemeriksaan detak jantung janin.
- Pemeriksaan kadar hemoglobin untuk mencegah anemia.
- Tes toleransi glukosa untuk mendeteksi diabetes gestasional.
- Konsultasi mengenai perkembangan janin dan tanda-tanda kehamilan sehat.

Foto : Internet
Trimester Ketiga (28-40 Minggu)
Trimester ketiga adalah tahap persiapan menuju persalinan. Pemantauan janin dan kondisi ibu akan dilakukan lebih intensif.
- Frekuensi:
- 28-36 minggu: 1 kali setiap 2 minggu.
- 36 minggu ke atas: 1 kali setiap minggu hingga persalinan.
- Pemeriksaan yang dilakukan:
- Pemantauan pertumbuhan janin dan posisi janin.
- Pemeriksaan tekanan darah untuk mendeteksi preeklampsia.
- Pemeriksaan detak jantung janin dengan CTG (Cardiotocography) jika diperlukan.
- Konsultasi mengenai tanda-tanda persalinan, teknik pernapasan, dan persiapan melahirkan.
Manfaat Pemeriksaan Kehamilan Rutin
Pemeriksaan kehamilan bukan hanya sekadar formalitas, tetapi memiliki banyak manfaat penting bagi kesehatan Bunda dan si Kecil:
- Memastikan pertumbuhan janin berjalan normal – Dengan USG dan pemantauan medis, dokter bisa melihat apakah perkembangan janin sesuai dengan usia kehamilan.
- Mendeteksi dini risiko kehamilan – Pemeriksaan rutin bisa mengidentifikasi masalah seperti preeklampsia, diabetes gestasional, dan kelainan janin lebih awal.
- Mendapatkan saran medis tentang nutrisi dan gaya hidup sehat – Dokter akan memberikan panduan makanan sehat dan olahraga yang sesuai selama kehamilan.
- Memantau posisi janin menjelang persalinan – Pada trimester ketiga, dokter akan memastikan apakah janin sudah berada dalam posisi yang optimal untuk melahirkan.
- Mempersiapkan persalinan dengan lebih baik – Ibu bisa mendapatkan informasi tentang pilihan metode persalinan, manajemen nyeri, serta tanda-tanda persalinan yang harus diperhatikan.

Foto : Internet
Apa yang Harus Dipersiapkan Sebelum Periksa Kehamilan?
Agar pemeriksaan berjalan lancar, ada beberapa hal yang bisa ibu siapkan sebelum kontrol ke dokter kandungan:
- Catat tanggal terakhir haid – Informasi ini penting untuk menentukan usia kehamilan dan HPL.
- Siapkan daftar pertanyaan – Jika ada keluhan atau kekhawatiran, catat dan tanyakan kepada dokter.
- Bawa hasil tes sebelumnya – Jika ibu pernah melakukan tes darah atau USG, bawa hasilnya untuk referensi dokter.
- Kenakan pakaian yang nyaman – Terutama jika pemeriksaan melibatkan USG atau pemeriksaan fisik.
- Jangan ragu bertanya – Jika ada hal yang kurang dipahami, tanyakan kepada dokter untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas.
Kapan Harus Segera Periksa ke Dokter?
Jika ibu mengalami gejala-gejala berikut, segera periksakan diri ke dokter tanpa menunggu jadwal rutin:
- Perdarahan atau bercak darah berlebihan.
- Nyeri perut hebat atau kontraksi sebelum waktunya.
- Gerakan janin berkurang atau tidak terasa setelah usia kehamilan 28 minggu.
- Tekanan darah tinggi atau tanda preeklampsia seperti pembengkakan ekstrem dan sakit kepala parah.
- Demam tinggi atau infeksi yang tidak membaik.
Kesimpulan
Pemeriksaan kehamilan secara rutin sangat penting untuk memastikan kesehatan ibu dan janin. Jadwal pemeriksaan yang teratur membantu mendeteksi dini masalah kehamilan dan memastikan bahwa pertumbuhan janin berjalan optimal.
Mulailah kontrol kehamilan sejak dini dan ikuti jadwal pemeriksaan sesuai dengan anjuran dokter kandungan. Dengan perawatan yang tepat, ibu bisa menjalani kehamilan dengan lebih nyaman dan persiapan persalinan yang matang.