Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Flek selama kehamilan bisa menjadi hal yang normal, terutama pada trimester pertama. Namun, ada beberapa kondisi di mana flek yang muncul menandakan adanya masalah serius yang memerlukan perhatian medis. Bagi Bunda yang sedang hamil, penting untuk mengenali ciri-ciri flek kehamilan yang tidak normal agar dapat segera berkonsultasi dengan dokter dan mencegah risiko yang lebih besar. Simak penjelasan lengkapnya bersama Bunda dan si Kecil!
Flek kehamilan adalah keluarnya bercak darah dari vagina selama masa kehamilan. Flek ini biasanya ringan dan berwarna merah muda, cokelat, atau merah terang. Meskipun flek ringan bisa terjadi secara normal akibat perubahan hormon atau implantasi janin di rahim, ada beberapa kondisi yang perlu diwaspadai jika flek terjadi dalam jumlah banyak atau disertai gejala tertentu.
Foto: Internet
Berikut beberapa ciri flek kehamilan yang perlu diwaspadai dan segera diperiksakan ke dokter:
Jika flek yang keluar semakin banyak hingga menyerupai darah menstruasi, ini bisa menjadi tanda adanya gangguan pada kehamilan. Darah dalam jumlah besar bisa mengindikasikan adanya perdarahan atau gangguan serius di rahim, seperti plasenta previa atau solusio plasenta.
Flek yang berbau tidak sedap atau menyengat bisa menjadi tanda adanya infeksi pada rahim atau saluran reproduksi. Infeksi ini dapat membahayakan kesehatan Bunda dan janin jika tidak segera ditangani.
Jika flek disertai dengan gumpalan yang menyerupai jaringan atau daging, ini bisa menjadi tanda keguguran atau kehamilan ektopik. Kehamilan ektopik terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi berkembang di luar rahim, yang bisa sangat berbahaya bagi Bunda dan perlu segera ditangani secara medis.
Jika flek diiringi dengan kram perut yang hebat atau rasa nyeri yang tidak biasa, sebaiknya segera periksa ke dokter. Nyeri yang parah bisa menjadi tanda adanya kontraksi dini, keguguran, atau masalah lain seperti solusio plasenta (terlepasnya plasenta dari dinding rahim sebelum waktunya).
Foto: Internet
Flek yang terjadi di trimester kedua atau ketiga kehamilan lebih perlu diwaspadai dibandingkan flek yang muncul di trimester pertama. Ini bisa menjadi tanda persalinan prematur, plasenta previa, atau infeksi serius.
Ada beberapa penyebab utama flek kehamilan yang perlu diwaspadai:
Kehamilan ektopik – Kehamilan berkembang di luar rahim dan dapat menyebabkan perdarahan berat.
Keguguran – Flek yang disertai nyeri bisa menjadi tanda awal keguguran.
Infeksi rahim atau serviks – Infeksi dapat menyebabkan iritasi dan perdarahan.
Plasenta previa – Plasenta yang menutupi jalan lahir bisa menyebabkan perdarahan di trimester akhir.
Solusio plasenta – Plasenta yang terlepas sebelum waktunya dapat menyebabkan perdarahan berbahaya.
Meskipun flek ringan bisa terjadi secara normal, ada beberapa kondisi di mana Bunda sebaiknya segera menghubungi dokter:
Flek berlangsung lebih dari beberapa hari tanpa tanda-tanda membaik.
Disertai nyeri perut yang hebat atau kram yang tidak biasa.
Darah yang keluar dalam jumlah banyak atau berwarna merah terang.
Flek disertai dengan demam, menggigil, atau bau tidak sedap.
Ada riwayat keguguran atau kehamilan ektopik sebelumnya.
Gerakan janin berkurang atau tidak terasa seperti biasanya.
Untuk mengurangi risiko flek yang berbahaya, Bunda bisa melakukan beberapa langkah berikut:
Istirahat yang cukup – Hindari aktivitas berat yang dapat memicu stres pada rahim.
Hindari hubungan intim jika flek terjadi – Beberapa kasus flek bisa diperparah akibat aktivitas seksual.
Konsumsi makanan bergizi – Nutrisi yang baik dapat membantu memperkuat rahim dan plasenta.
Minum cukup air – Dehidrasi dapat memperburuk kontraksi rahim.
Rutin memeriksakan kehamilan – Jangan lewatkan jadwal kontrol ke dokter kandungan untuk memantau kesehatan janin dan Bunda.
Foto: Internet
Kesimpulan
Flek selama kehamilan tidak selalu berbahaya, tetapi penting bagi Bunda untuk mengenali ciri-ciri flek yang tidak normal. Jika flek yang muncul disertai darah dalam jumlah banyak, bau menyengat, gumpalan darah, nyeri hebat, atau terjadi di trimester kedua dan ketiga, segera konsultasikan dengan dokter. Kehamilan yang sehat dimulai dari kewaspadaan Bunda terhadap setiap perubahan yang terjadi pada tubuh. Jangan ragu untuk meminta bantuan medis jika ada tanda-tanda yang mencurigakan agar Bunda dan janin tetap dalam kondisi aman hingga persalinan tiba.