Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Kehamilan adalah fase penuh keajaiban, namun juga penuh perubahan fisik dan hormon yang bisa memicu berbagai keluhan kesehatan. Salah satu keluhan yang cukup sering dirasakan oleh ibu hamil adalah sakit kepala. Meski terdengar seperti gangguan ringan, nyeri kepala saat hamil bisa sangat mengganggu aktivitas dan kenyamanan, terutama jika muncul berulang kali atau disertai gejala lain seperti mual, pusing, atau lemas.
Sakit kepala selama kehamilan dapat disebabkan oleh banyak hal, mulai dari hal yang sepele seperti kurang tidur, hingga kondisi medis yang lebih serius. Karena itu, penting bagi ibu hamil untuk memahami apa saja penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya secara aman.
Berikut ini adalah delapan penyebab umum sakit kepala saat hamil yang sering kali diabaikan, serta langkah-langkah untuk mengurangi ketidaknyamanan ini mari bahas Bersama Bunda dan si Kecil .
Foto: Internet
1. Perubahan Penglihatan Akibat Mata Minus
Ibu hamil yang memiliki gangguan penglihatan seperti mata minus perlu mewaspadai sakit kepala yang muncul akibat kelelahan mata. Perubahan hormonal selama kehamilan bisa menyebabkan perubahan sementara pada kornea, membuat penglihatan menjadi lebih kabur atau mudah lelah.
Kegiatan seperti menatap layar terlalu lama atau membaca tanpa pencahayaan cukup bisa memicu nyeri kepala. Solusinya adalah mengistirahatkan mata secara berkala, membatasi waktu menatap layar, dan memastikan ruangan memiliki pencahayaan yang cukup.
2. Mual dan Muntah Berlebihan (Morning Sickness)
Selama trimester pertama, banyak ibu hamil mengalami mual dan muntah yang cukup intens. Jika kondisi ini terjadi terus menerus, tubuh bisa kekurangan cairan dan elektrolit. Kekurangan cairan ini dapat menyebabkan dehidrasi dan akhirnya memicu sakit kepala.
Untuk mencegah hal ini, ibu hamil disarankan untuk tetap minum air putih dalam jumlah cukup, meskipun hanya dalam tegukan kecil namun sering. Makan dalam porsi kecil namun sering juga dapat membantu menjaga kestabilan gula darah.
3. Masalah Gigi dan Gusi
Kehamilan membawa banyak perubahan pada tubuh, termasuk pada kondisi gigi dan gusi. Peningkatan hormon progesteron dan estrogen dapat menyebabkan gusi menjadi lebih sensitif dan rentan terhadap peradangan.
Gigi berlubang atau infeksi pada gusi bisa memicu sakit kepala karena adanya peradangan yang menjalar hingga ke area kepala. Karena itu, sangat penting untuk menjaga kesehatan mulut dan gigi selama kehamilan, serta melakukan pemeriksaan gigi secara rutin.
4. Vertigo
Vertigo ditandai dengan sensasi seolah lingkungan berputar, dan dapat disertai mual, keseimbangan terganggu, dan sakit kepala hebat. Pada ibu hamil, vertigo bisa dipicu oleh tekanan darah rendah atau gangguan pada sistem vestibular di telinga bagian dalam.
Langkah pencegahan meliputi berdiri atau bangun dari tempat tidur secara perlahan, menghindari perubahan posisi mendadak, serta menjaga kecukupan asupan cairan setiap hari.
5. Sinusitis
Sinusitis merupakan peradangan pada rongga sinus yang menyebabkan nyeri di sekitar dahi, mata, dan pipi. Ibu hamil rentan mengalami kondisi ini karena pembengkakan jaringan hidung akibat perubahan hormon, sehingga lebih mudah mengalami infeksi atau penyumbatan sinus.
Jika Bunda mengalami gejala seperti hidung tersumbat, nyeri wajah, demam ringan, dan sakit kepala, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang aman selama kehamilan.
6. Dehidrasi
Kebutuhan cairan tubuh meningkat selama kehamilan. Jika asupan cairan tidak tercukupi, tubuh bisa mengalami dehidrasi ringan yang menyebabkan tekanan darah menurun dan suplai darah ke otak terganggu, sehingga timbul rasa nyeri di kepala.
Pastikan untuk minum minimal delapan gelas air per hari, dan lebih banyak jika cuaca panas atau aktivitas meningkat. Tanda-tanda dehidrasi yang perlu diwaspadai antara lain mulut kering, warna urin pekat, dan jarang buang air kecil.
7. Anemia
Anemia atau kekurangan sel darah merah merupakan kondisi yang sering terjadi pada ibu hamil. Anemia dapat menyebabkan pasokan oksigen ke otak menurun, sehingga menimbulkan sakit kepala, tubuh terasa lemas, dan wajah terlihat pucat.
Ibu hamil sebaiknya rutin mengonsumsi makanan kaya zat besi seperti bayam, daging merah, dan kacang-kacangan. Dokter mungkin juga akan meresepkan suplemen zat besi jika kadar hemoglobin terlalu rendah.
8. Hipoglikemia (Gula Darah Rendah)
Kadar gula darah yang menurun drastis, terutama jika ibu hamil terlambat makan atau tidak mengonsumsi karbohidrat yang cukup, bisa menyebabkan hipoglikemia. Gejalanya antara lain pusing, gemetar, keringat dingin, hingga sakit kepala hebat.
Solusinya adalah makan secara teratur dalam porsi kecil dan pilih makanan yang mengandung karbohidrat kompleks untuk menjaga kestabilan kadar gula darah.
Kapan Harus Mencari Bantuan Medis?
Sebagian besar sakit kepala saat hamil tidak berbahaya dan bisa diatasi dengan istirahat atau perubahan gaya hidup. Namun, Bunda perlu waspada dan segera memeriksakan diri ke dokter jika:
Tips Aman Mengatasi Sakit Kepala Selama Kehamilan
Agar sakit kepala tidak sering datang kembali, Bunda bisa mencoba beberapa langkah sederhana berikut ini:
Foto: Internet
Kesimpulan
Sakit kepala saat hamil bisa disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari dehidrasi, anemia, gangguan penglihatan, hingga kondisi medis seperti sinusitis atau vertigo. Meskipun sebagian besar tidak berbahaya, penting bagi ibu hamil untuk mengenali penyebabnya agar bisa mengatasi dengan tepat dan aman.
Dengan menjaga pola makan, cukup istirahat, mengelola stres, dan rutin memeriksakan kehamilan, Bunda bisa mengurangi keluhan sakit kepala dan menjalani kehamilan dengan lebih nyaman dan sehat.