Masuk ke akun Anda

Jatuh dari tempat tinggi bisa menjadi pengalaman menegangkan bagi Bunda dan si Kecil. Anak-anak, terutama yang sedang aktif-aktifnya, cenderung mengalami insiden seperti ini. Namun, penting untuk tetap tenang agar bisa memberikan pertolongan pertama yang tepat. Dengan langkah-langkah yang benar, Bunda bisa mengurangi risiko cedera serius pada si Kecil.

Berikut adalah panduan lengkap pertolongan pertama yang harus Bunda lakukan jika anak jatuh dari tempat tinggi.

Langkah-Langkah Pertolongan Pertama

1. Pastikan Anak Dalam Keadaan Sadar

• Setelah jatuh, cek respons si Kecil.
• Tanyakan dengan lembut, “Adik sakit di mana?” atau lihat apakah ia menangis sebagai tanda respons.
• Jika si Kecil tidak sadarkan diri, segera hubungi layanan medis darurat.

2. Periksa Bagian Tubuh Anak

• Cari tanda-tanda luka, memar, benjol, atau patah tulang.
• Perhatikan juga bagian kepala, leher, punggung, dan anggota tubuh lainnya. Jika ada bagian yang terlihat tidak normal, jangan memindahkan anak sembarangan.

Foto : Internet

3. Segera Obati Luka yang Terlihat

• Jika ada luka berdarah:
  • Bersihkan dengan air mengalir.
  • Tekan dengan kain bersih untuk menghentikan pendarahan.
  • Oleskan antiseptik dan tutup dengan perban steril.
• Jika ada memar atau benjol:
  • Kompres area yang memar atau benjol dengan kain bersih yang dibasahi air dingin atau es yang dibungkus kain.

4. Istirahatkan Anak

• Biarkan si Kecil beristirahat untuk beberapa waktu. Jangan langsung mengajaknya berdiri atau berjalan, terutama jika terlihat lemas atau kebingungan.

5. Pantau Gejala Selama 24 Jam

• Tanda-tanda bahaya yang harus Bunda waspadai:
  • Muntah lebih dari 2 kali.
  • Kejang.
  • Sakit kepala hebat.
  • Pingsan atau kehilangan kesadaran.
  • Perubahan perilaku, seperti menjadi sangat rewel atau tidak merespons.
• Jika gejala-gejala tersebut muncul, segera bawa si Kecil ke dokter atau rumah sakit.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasikan dengan dokter jika:

1. Anak jatuh dengan posisi kepala terlebih dahulu.
2. Ada luka serius, seperti pendarahan yang sulit dihentikan atau tulang yang terlihat menonjol.
3. Anak menunjukkan tanda-tanda gegar otak, seperti linglung, muntah terus-menerus, atau penglihatan kabur.
4. Anak menangis terus-menerus dan sulit ditenangkan.

Foto : Internet

Tips Mencegah Anak Jatuh dari Tempat Tinggi

Pencegahan selalu lebih baik daripada mengobati. Berikut adalah langkah-langkah untuk mencegah si Kecil jatuh:

1. Gunakan Pengaman di Area Tinggi
   • Pasang pagar pengaman di tempat seperti tangga, balkon, dan tempat tidur bertingkat.
2. Awasi Anak Saat Bermain
   • Pastikan Bunda atau pengasuh selalu ada di dekat anak, terutama saat ia bermain di tempat yang berisiko tinggi.
3. Hindari Perabot yang Tidak Stabil
   • Jangan letakkan benda berat atau berbahaya di atas meja atau kursi yang mudah didorong oleh anak.
4. Latih Anak untuk Berhati-Hati
   • Ajarkan anak untuk tidak memanjat kursi, meja, atau area berbahaya lainnya.
5. Periksa Area Bermain
   • Pastikan area bermain anak aman, tanpa benda tajam, licin, atau permukaan keras.

Foto : Internet

Mitos vs Fakta Seputar Anak Jatuh

Mitos: Jika anak jatuh dan langsung menangis, artinya ia tidak apa-apa.

Fakta: Menangis memang bisa menjadi tanda si Kecil sadar, tetapi Bunda tetap perlu memeriksa tubuhnya secara menyeluruh. Cedera serius bisa terjadi tanpa disadari, seperti gegar otak atau patah tulang.

Mitos: Mengompres kepala dengan bawang atau koin bisa menyembuhkan benjol.

Fakta: Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung hal ini. Sebaiknya gunakan kompres dingin untuk mengurangi pembengkakan.

Kesimpulan

Ketika si Kecil jatuh dari tempat tinggi, hal terpenting adalah tetap tenang dan segera melakukan langkah-langkah pertolongan pertama yang tepat. Dengan memeriksa kondisi anak, mengobati luka, dan memantau gejala bahaya, Bunda bisa mencegah komplikasi serius. Jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika diperlukan.

Ingat, keselamatan si Kecil adalah prioritas utama. Selalu pastikan lingkungan bermain dan rumah aman agar risiko kecelakaan bisa diminimalkan.