Kenapa Anak Sulit Menceritakan Perasaannya? Kenali Sebab dan Cara Membantunya
Kenapa Anak Sulit Menceritakan Perasaannya? Kenali Sebab dan Cara Membantunya

Mengungkapkan perasaan adalah keterampilan penting yang perlu dipelajari anak sejak dini. Namun, tidak semua anak merasa nyaman atau mampu berbicara tentang apa yang mereka rasakan. Jika si kecil sering tampak tertutup atau sulit menceritakan perasaannya, hal ini mungkin disebabkan oleh beberapa faktor yang mendasarinya. Simak penjelasan dari Bunda dan si Kecil.

Berikut adalah alasan mengapa anak sulit mengungkapkan perasaannya, serta cara yang dapat Bunda lakukan untuk membantu mereka lebih terbuka.

 

Penyebab Anak Sulit Mengungkapkan Perasaannya

1. Kurangnya Keterampilan Komunikasi

Kemampuan anak untuk menyampaikan perasaan tergantung pada perkembangan bahasanya. Anak yang masih kecil atau belum memiliki kosakata yang cukup mungkin kesulitan menjelaskan apa yang mereka rasakan.

Tanda-Tanda:

  • Anak tampak frustrasi saat mencoba menyampaikan sesuatu.
  • Menggunakan tangisan atau tantrum sebagai cara utama untuk menunjukkan emosi.

Anak sulit bicara, cara bantu anak ekspresikan emosi, komunikasi anak, Bunda, si Kecil

Foto : Internet

2. Tidak Memahami Perasaannya Sendiri

Anak sering kali merasa bingung dengan emosi yang mereka alami. Mereka mungkin merasa marah, sedih, atau takut, tetapi tidak tahu bagaimana menggambarkan perasaan tersebut.

Tanda-Tanda:

  • Anak mengatakan, "Aku nggak tahu kenapa aku marah."
  • Sering menunjukkan perubahan suasana hati tanpa alasan jelas.

 

3. Trauma atau Pengalaman Buruk

Pengalaman buruk seperti kehilangan, konflik di rumah, atau perundungan (bullying) dapat membuat anak menutup diri. Trauma emosional sering kali menyebabkan anak enggan berbicara tentang perasaannya karena takut disalahpahami atau merasa tidak aman.

Tanda-Tanda:

  • Anak menjadi pendiam atau menjauh dari lingkungan sosial.
  • Tampak gelisah atau takut saat membicarakan topik tertentu.

 

4. Lingkungan yang Tidak Mendukung Secara Emosional

Lingkungan yang penuh tekanan atau pola asuh yang terlalu otoriter dapat membuat anak merasa tidak nyaman untuk berbicara. Jika anak sering dimarahi atau diabaikan saat mencoba menyampaikan perasaan, mereka mungkin merasa takut untuk mencoba lagi.

Tanda-Tanda:

  • Anak menjadi sangat patuh tetapi tampak tidak bahagia.
  • Menghindari kontak mata saat berbicara dengan orang tua.

 

5. Anak Sudah Masuk Tahap Depresi

Ketika anak mengalami depresi, mereka mungkin kehilangan energi dan motivasi untuk berbicara. Mereka juga merasa sulit memahami dan mengungkapkan perasaan mereka.

Tanda-Tanda:

  • Anak tampak lesu, tidak tertarik pada aktivitas favoritnya.
  • Sering menangis tanpa alasan jelas atau terlihat sedih berkepanjangan.

Anak sulit bicara, cara bantu anak ekspresikan emosi, komunikasi anak, Bunda, si Kecil

Foto : Internet

Cara Membantu Anak Mengungkapkan Perasaannya

1. Ciptakan Lingkungan yang Aman Secara Emosional

Pastikan anak merasa didengar dan diterima tanpa takut dihakimi. Jadilah pendengar yang baik dengan memberikan perhatian penuh saat anak berbicara.

Tips:

  • Jangan langsung memberikan solusi. Biarkan anak menyelesaikan ceritanya terlebih dahulu.
  • Gunakan kalimat seperti, “Bunda di sini untuk mendengarkan. Kalau kamu mau cerita, silakan kapan saja.”

 

2. Ajarkan Kosakata Emosi

Bantu anak memahami dan menyebutkan emosi yang mereka rasakan. Berikan kosakata sederhana untuk membantu mereka mengekspresikan diri.

Contoh:

  • "Kamu kelihatan sedih, ya? Apa kamu kecewa karena mainanmu rusak?"
  • Gunakan buku cerita atau kartu emosi untuk mengajarkan berbagai macam perasaan.

 

3. Beri Contoh dengan Menceritakan Perasaan Anda

Anak belajar dari apa yang mereka lihat. Jika Bunda terbuka tentang perasaan Anda, anak akan merasa bahwa berbicara tentang emosi adalah hal yang wajar.

Contoh:

  • “Hari ini Bunda capek karena banyak pekerjaan, tapi senang sekali bisa pulang dan main sama kamu.”
  • “Tadi Bunda sedih karena bunga di taman layu. Kamu pernah merasa sedih juga nggak?”

 

4. Gunakan Aktivitas untuk Membantu Anak Bicara

Beberapa anak merasa lebih nyaman berbicara saat mereka sedang melakukan aktivitas bersama, seperti menggambar, bermain, atau jalan-jalan. Aktivitas ini membantu menciptakan suasana santai sehingga anak lebih mudah membuka diri.

Anak sulit bicara, cara bantu anak ekspresikan emosi, komunikasi anak, Bunda, si Kecil

Foto : Internet

5. Hindari Menghakimi atau Meremehkan Perasaan Anak

Pernyataan seperti “Ah, itu kan cuma sepele” atau “Jangan nangis, kamu kan sudah besar” dapat membuat anak merasa perasaannya tidak penting. Sebaliknya, tunjukkan empati dan beri validasi atas apa yang mereka rasakan.

Contoh Respon yang Baik:

  • “Bunda ngerti kok kalau kamu kesal karena adik merebut mainanmu.”
  • “Wajar kok merasa takut waktu mau tampil di depan kelas.”

 

6. Pertimbangkan Bantuan Profesional

Jika anak terus menunjukkan tanda-tanda sulit berbicara tentang perasaannya, meskipun Bunda sudah mencoba berbagai cara, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog anak.

 

Kesimpulan

Anak yang sulit mengungkapkan perasaannya mungkin sedang menghadapi tantangan yang tidak mereka pahami. Dengan menciptakan lingkungan yang aman, mengajarkan kosakata emosi, dan menjadi pendengar yang baik, Bunda dapat membantu anak lebih terbuka.

Ingat, keterampilan berbicara tentang perasaan tidak terbentuk dalam semalam. Butuh kesabaran, konsistensi, dan kasih sayang agar anak merasa nyaman untuk berbagi apa yang ada di hatinya.

 

Artikel yang berkaitan