Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Stunting masih menjadi permasalahan gizi yang banyak terjadi di Indonesia. Kondisi ini terjadi akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka panjang, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan anak. Stunting bukan hanya berdampak pada pertumbuhan fisik, tetapi juga berpengaruh terhadap perkembangan otak dan kecerdasan anak. Oleh karena itu, pencegahan stunting harus dilakukan sejak dini dengan memberikan makanan bergizi seimbang.
Banyak yang beranggapan bahwa makanan sehat harus mahal. Padahal, ada banyak sumber makanan lokal bergizi yang terjangkau dan dapat membantu tumbuh kembang anak secara optimal. Dengan pemilihan bahan makanan yang tepat, Bunda dapat memastikan si kecil mendapatkan nutrisi yang cukup tanpa harus mengeluarkan biaya besar. Simak info lebih lanjut bersama Bunda dan si Kecil.
Berikut beberapa makanan bergizi tinggi yang mudah ditemukan dan terjangkau untuk membantu mencegah stunting:
Belut merupakan salah satu sumber protein hewani yang kaya akan zat besi, omega-3, dan vitamin A. Kandungan protein dalam belut sangat baik untuk pertumbuhan otot dan jaringan tubuh anak. Sementara itu, omega-3 berperan penting dalam perkembangan otak dan meningkatkan kecerdasan. Vitamin A dalam belut juga membantu menjaga kesehatan mata anak.
Foto: Internet
Daging ayam kampung memiliki kandungan protein lebih tinggi dibandingkan ayam broiler. Protein hewani sangat penting untuk membangun otot, tulang, dan jaringan tubuh anak. Selain itu, ayam kampung mengandung zat besi yang membantu mencegah anemia, yang dapat mengganggu perkembangan kognitif dan meningkatkan risiko stunting.
Tempe adalah sumber protein nabati yang kaya akan zat besi, kalsium, dan probiotik alami yang baik untuk pencernaan anak. Dengan harga yang terjangkau, tempe bisa menjadi alternatif sumber protein sehat bagi keluarga.
Seperti tempe, tahu juga merupakan sumber protein nabati yang baik. Kandungan asam amino dalam tahu membantu pembentukan sel tubuh dan meningkatkan daya tahan tubuh anak. Tekstur tahu yang lembut juga cocok untuk MPASI bayi.
Meskipun kecil, telur puyuh mengandung protein tinggi, vitamin B12, dan zat besi yang penting untuk perkembangan otak dan sistem saraf anak. Kolin dalam telur puyuh juga berperan dalam meningkatkan fungsi kognitif dan daya ingat anak.
Foto: Internet
Asupan gizi yang cukup sejak bayi hingga usia dua tahun sangat berpengaruh pada pertumbuhan anak di masa depan. Stunting bukan hanya menyebabkan anak lebih pendek dari rata-rata usianya, tetapi juga meningkatkan risiko:
Kebutuhan gizi anak harus dipenuhi secara seimbang, termasuk protein, lemak sehat, karbohidrat, vitamin, dan mineral.
Agar anak lebih mudah menerima makanan sehat, Bunda bisa mencoba beberapa tips berikut:
Untuk memastikan anak mendapatkan gizi yang cukup, Bunda bisa mengikuti pola makan seimbang berikut:
- Protein hewani dan nabati: telur, daging, ikan, tempe, tahu.
- Karbohidrat kompleks: nasi merah, ubi, jagung.
- Sayuran hijau dan berwarna: bayam, wortel, brokoli.
- Buah-buahan segar: sumber serat dan antioksidan.
- Lemak sehat: minyak kelapa, santan, alpukat.
Foto: Internet
Mencegah stunting tidak harus mahal! Dengan makanan lokal bergizi, seperti belut, ayam kampung, tempe, tahu, dan telur puyuh, anak bisa mendapatkan nutrisi yang cukup untuk tumbuh kembangnya.
Nutrisi yang cukup sejak dini akan membantu anak tumbuh sehat, cerdas, dan memiliki daya tahan tubuh kuat. Dengan pemilihan bahan makanan yang tepat dan pola makan yang seimbang, stunting bisa dicegah. Mulailah memberikan makanan bergizi sejak dini agar anak tumbuh sehat dan memiliki masa depan yang lebih baik.