Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Memasak bukan hanya soal menyajikan makanan yang lezat, tapi juga tentang bagaimana memberikan asupan terbaik untuk keluarga. Terutama bagi para Bunda muda yang tengah membangun kebiasaan makan sehat di rumah, penting untuk lebih teliti dalam memilih bahan makanan, termasuk bumbu-bumbu dapur yang sering kali dianggap remeh. Beberapa jenis bumbu ternyata dapat berdampak buruk bagi kesehatan jika digunakan terus-menerus dalam jangka panjang.
Berikut adalah empat jenis bumbu masak yang sebaiknya dihindari atau dikurangi penggunaannya untuk menciptakan pola makan yang lebih sehat bagi keluarga. Simak penjelasannya bersama Bunda dan si Kecil!
Gula refinasi atau gula putih merupakan salah satu bahan yang sering kali digunakan dalam masakan Indonesia. Sayangnya, gula jenis ini memiliki efek negatif bagi kesehatan jika dikonsumsi berlebihan. Kandungan gulanya yang tinggi dapat menyebabkan lonjakan gula darah, berisiko memicu obesitas, dan menjadi faktor risiko penyakit kronis seperti diabetes tipe 2.
Alternatif yang lebih sehat bisa ditemukan dalam bahan-bahan alami seperti gula aren, madu murni, atau stevia. Bunda bisa mencoba menggunakan buah-buahan segar sebagai pemanis alami, seperti pisang dan kurma, yang tidak hanya menambah rasa manis tapi juga memberikan serat dan nutrisi tambahan.
Foto: Internet
Tips untuk Bunda:
Kurangi takaran gula sedikit demi sedikit dalam resep harian. Dengan perlahan, lidah akan mulai terbiasa dengan rasa alami makanan tanpa harus mengandalkan rasa manis yang berlebihan.
Saus tomat, saus sambal, atau aneka saus botolan lainnya memang memudahkan saat memasak. Namun, saus kemasan umumnya mengandung natrium yang sangat tinggi, pengawet, pewarna buatan, dan zat aditif lain yang dapat membahayakan kesehatan bila dikonsumsi terlalu sering.
Sebagai solusi, Bunda bisa membuat saus sendiri dari bahan segar. Tomat, cabai, bawang, dan sedikit garam bisa diolah menjadi saus buatan rumah yang lebih sehat dan bebas dari zat kimia tambahan.
Foto: Internet
Tips untuk Bunda:
Membuat saus homemade bisa menjadi aktivitas menyenangkan bersama anak. Selain menanamkan kebiasaan makan sehat, ini juga jadi momen berkualitas yang mempererat hubungan antara Bunda dan si kecil.
Kecap manis adalah salah satu bumbu favorit keluarga Indonesia karena memberikan rasa gurih-manis yang khas. Tapi tahukah Bunda bahwa kecap manis kemasan biasanya mengandung gula dalam jumlah tinggi, garam, serta pengawet tambahan?
Penggunaan kecap manis secara berlebihan tidak hanya berbahaya bagi kesehatan anak, tetapi juga dapat menjadi salah satu pemicu penyakit seperti hipertensi dan gangguan metabolisme. Untuk alternatif, Bunda bisa membuat kecap alami dari bahan-bahan seperti kulit pisang atau memanfaatkan gula aren dan rempah-rempah sebagai perasa dalam masakan.
Foto: Internet
Tips untuk Bunda:
Cari resep kecap alami yang mudah dibuat di rumah. Dengan peralatan sederhana, Bunda bisa menghasilkan kecap yang lebih aman dan tetap lezat untuk keluarga.
Penyedap rasa atau kaldu instan sangat umum digunakan untuk menambah cita rasa pada makanan. Namun, bumbu ini biasanya mengandung MSG dan bahan kimia lain yang kurang baik bila dikonsumsi berlebihan, terutama oleh anak-anak yang tubuhnya masih berkembang.
Daripada menggunakan penyedap instan, lebih baik Bunda beralih ke kaldu buatan sendiri. Kaldu ayam, daging, atau udang bisa dibuat dalam jumlah banyak dan disimpan dalam freezer untuk penggunaan harian. Selain lebih sehat, kaldu homemade juga kaya rasa karena berasal dari bahan alami.
Foto: Internet
Tips untuk Bunda:
Gunakan rempah-rempah alami seperti bawang putih, jahe, lengkuas, daun salam, dan serai untuk memperkuat aroma dan rasa masakan. Ini bisa menjadi alternatif lezat tanpa perlu tambahan MSG.
Mengubah kebiasaan dalam memasak memang membutuhkan waktu dan komitmen. Namun, dengan mulai dari langkah-langkah kecil seperti menghindari penggunaan empat jenis bumbu yang disebutkan di atas, Bunda sudah mengambil peran besar dalam membentuk pola makan sehat untuk keluarga.
Perubahan ini bukan hanya berdampak pada kesehatan fisik, tapi juga menjadi bentuk kasih sayang terhadap keluarga. Dengan memasak makanan yang lebih alami dan minim zat tambahan, Bunda sedang menciptakan lingkungan rumah yang lebih sehat dan berkualitas.
Kelezatan makanan tidak selalu harus berasal dari rasa yang kuat karena bahan kimia. Justru, rasa segar dan alami dari bahan-bahan murni akan membuat masakan lebih lezat dan menyehatkan. Jika si kecil sejak dini terbiasa dengan makanan tanpa tambahan zat sintetis, ia akan tumbuh dengan selera yang lebih bijak dan tubuh yang lebih kuat.