Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Sering Menguncir Rambut Bisa Bikin Rontok dan Rusak: Ini Penyebab dan Solusinya
Mengikat rambut atau menguncirnya adalah hal yang sangat umum dilakukan, terutama oleh para Bunda muda yang sibuk mengurus anak, memasak, bekerja, hingga beribadah. Kegiatan ini membantu agar rambut tetap rapi dan tidak mengganggu aktivitas. Namun, jika dilakukan terlalu sering, terutama dengan ikatan yang kencang, ternyata bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan rambut.
Bagi Bunda yang mengenakan hijab, kebiasaan menguncir rambut juga menjadi bagian dari rutinitas harian. Sayangnya, rutinitas ini bisa memicu kerusakan rambut secara bertahap jika tidak diimbangi dengan perawatan yang tepat. Berikut penjelasan lengkap mengenai risiko menguncir rambut terlalu sering dan bagaimana cara mengatasinya. Simak untuk mengetahui tips lengkapnya bersama Bunda dan si Kecil!
1. Rambut Mudah Patah
Saat rambut ditarik dan diikat dengan kencang, batang rambut akan mengalami tekanan terus-menerus. Kondisi ini membuat rambut menjadi rapuh dan mudah patah, terutama di bagian yang terikat. Jika ini berlangsung lama, rambut akan tampak tipis dan tidak sehat.
Foto: Internet
2. Rontok Berlebihan
Tekanan konstan dari kunciran pada kulit kepala dapat mengganggu folikel rambut. Hal ini membuat akar rambut melemah dan akhirnya menyebabkan kerontokan. Apalagi jika Bunda baru melahirkan, kadar hormon yang belum stabil bisa memperparah kondisi ini, menyebabkan rambut rontok lebih banyak dari biasanya.
3. Sakit Kepala dan Ketegangan
Menguncir rambut dengan kencang dapat menimbulkan tekanan pada saraf-saraf kecil di bawah kulit kepala. Akibatnya, Bunda bisa mengalami sakit kepala ringan hingga berat. Selain rasa nyeri, beberapa orang juga merasakan tegang di leher dan bahu akibat tarikan rambut yang terlalu kuat.
4. Ujung Rambut Bercabang
Gesekan antara rambut dengan karet pengikat yang kasar dapat merusak lapisan pelindung rambut atau kutikula. Lama-kelamaan, hal ini menyebabkan ujung rambut menjadi kering, kasar, dan bercabang. Jika tidak dipangkas, rambut akan semakin mudah rusak dan terlihat tidak sehat.
Menghentikan kebiasaan mengikat rambut tentu tidak mudah, terutama bagi Bunda yang berhijab atau aktif sepanjang hari. Namun, ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk menjaga rambut tetap sehat meskipun tetap dikuncir:
1. Pilih Ikat Rambut yang Ramah untuk Rambut
Gunakan kunciran berbahan lembut seperti kain katun, satin, atau spiral. Hindari karet rambut berbahan karet kasar atau yang terlalu elastis karena dapat menarik dan merusak rambut saat dilepaskan. Kunciran spiral misalnya, membantu mendistribusikan tekanan secara merata dan tidak terlalu mencengkeram kuat pada satu titik.
2. Kendurkan Ikatan Secara Berkala
Jika Bunda harus menguncir rambut dalam waktu lama, misalnya saat bekerja atau beraktivitas di luar rumah, usahakan untuk mengendurkan ikatannya setiap beberapa jam. Biarkan rambut terurai sejenak agar sirkulasi kulit kepala kembali normal dan akar rambut bisa beristirahat.
Foto: Internet
3. Perhatikan Bahan Jilbab yang Digunakan
Gesekan antara rambut dan jilbab juga berpengaruh terhadap kesehatan rambut. Pilih jilbab berbahan lembut seperti katun, voile, atau satin agar rambut tidak mudah patah. Hindari bahan yang kasar atau terlalu panas karena bisa menyebabkan kulit kepala lembap dan rambut rapuh.
Foto: Internet
4. Rutin Memotong Ujung Rambut
Melakukan trimming setiap 6 hingga 8 minggu membantu mengurangi ujung bercabang dan membuat rambut tumbuh lebih sehat. Ini juga memberi kesan rambut yang lebih rapi dan tebal.
Foto: Internet
5. Gunakan Masker Rambut dan Kondisioner
Rawat rambut dengan masker dan kondisioner secara rutin. Pilih produk yang mengandung keratin untuk memperkuat batang rambut dan minyak alami seperti minyak argan atau kelapa yang bisa membantu melembapkan serta menutrisi rambut. Bunda bisa menggunakan masker seminggu sekali dan kondisioner setiap selesai keramas.
Foto: Internet
Selain langkah di atas, berikut beberapa tips praktis untuk Bunda yang memiliki waktu terbatas:
Gunakan hair serum sebelum mengikat rambut, untuk melindungi rambut dari gesekan karet dan mengurangi risiko patah.
Hindari mengikat rambut dalam kondisi basah, karena rambut dalam keadaan basah lebih rentan terhadap kerusakan.
Ganti posisi kunciran secara berkala, misalnya dari bagian atas ke bawah atau samping, agar tekanan tidak terfokus di satu titik.
Tidur dengan rambut terurai, agar akar rambut tidak terus-menerus tertarik dan bisa “bernapas” sepanjang malam.
Sebagai Bunda, sangat mudah untuk mengabaikan perawatan diri karena lebih fokus pada keluarga. Namun, kesehatan rambut adalah bagian dari kesejahteraan diri. Rambut rontok dan rusak tidak hanya berdampak pada penampilan, tapi juga bisa menurunkan rasa percaya diri. Kondisi ini umumnya juga dialami oleh Bunda menyusui karena pengaruh hormon, sehingga penting untuk diantisipasi sejak dini.
Dengan memahami penyebab dan solusi dari kerusakan rambut akibat kunciran, Bunda bisa tetap merasa nyaman, tampil sehat, dan percaya diri dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Foto: Internet
Mengikat rambut memang praktis, terutama saat aktivitas sedang padat. Namun, jika dilakukan terlalu sering dan tanpa perawatan yang tepat, bisa menjadi penyebab utama kerontokan, patah, dan ujung rambut bercabang. Mulailah dari langkah-langkah kecil seperti memilih ikat rambut yang tepat, menggunakan jilbab berbahan lembut, hingga memberi nutrisi pada rambut secara rutin.
Perawatan rambut tidak harus mahal atau rumit. Yang terpenting adalah konsistensi dan perhatian terhadap kebutuhan rambut. Karena rambut sehat adalah bentuk perawatan diri yang penting, termasuk bagi Bunda yang sedang menikmati peran barunya sebagai Bunda.