Ibu Rungsing Lagi Mood: Saat Emosi Meledak Tapi Tak Pernah Diungkap Utuh
Ibu Rungsing Lagi Mood: Saat Emosi Meledak Tapi Tak Pernah Diungkap Utuh

Pernahkah Bunda merasa ingin marah tanpa sebab jelas, menyentil suami dengan nada tinggi, bersuara keras pada anak, atau tiba-tiba memutar musik keras sambil membersihkan rumah? Jika iya, Bunda tidak sendiri. Banyak ibu mengalami momen yang dikenal sebagai “rungsing”—fase ketika emosi bercampur aduk, sulit dijelaskan, dan hanya ingin dunia tahu: “Aku lelah, kesal, dan tolong beri aku ruang.”

Fenomena ini bukan sekadar “drama” atau “lebay”, melainkan ekspresi dari kelelahan emosional yang nyata. Mengenali momen rungsing bukan untuk membenarkan perilaku meledak, tapi sebagai langkah awal untuk memahami dan mengelola emosi dengan sehat.

 

Apa Itu Mood “Ibu Rungsing”?

Dalam bahasa Indonesia, “rungsing” berarti gelisah, resah, dan terganggu secara batin. Bagi ibu, rungsing sering kali datang sebagai hasil akumulasi dari:

  • Kelelahan fisik karena aktivitas yang tidak pernah habis.
  • Tekanan mental dari rutinitas tanpa henti.
  • Kurangnya waktu pribadi (me-time).
  • Tanggung jawab keluarga yang terus menerus hadir.
  • Minimnya dukungan emosional atau validasi dari orang sekitar.

Rasa ini tidak selalu muncul sebagai tangisan atau keluhan, tapi bisa tampil dalam bentuk sikap pasif-agresif, ledakan kecil, atau bahkan keinginan untuk menyendiri tanpa penjelasan.

 

Perilaku Khas Ibu Saat Mengalami Mood Rungsing

Bunda mungkin tidak sadar, tapi ada tanda-tanda yang sering muncul saat perasaan rungsing mendominasi:

1. Mengomel Sambil Membersihkan Rumah

Aktivitas seperti menyapu atau mencuci piring menjadi media untuk meluapkan emosi. Bukan karena rumah kotor, tapi karena butuh tempat “berbicara” tanpa harus benar-benar berdiskusi.

2. Berbicara Tajam pada Pasangan

Bukan karena pasangan salah besar, tetapi karena ia menjadi tempat paling dekat dan aman untuk menyalurkan kekesalan yang tidak tahu harus diarahkan ke mana.

3. Membuat Status Media Sosial yang Menggambarkan Keletihan

Kalimat seperti “capek banget hari ini” atau “ingin hilang sebentar saja” menjadi cara untuk mengekspresikan rasa tanpa harus berbicara langsung.

4. Nada Suara Meninggi Saat Berbicara pada Anak

Anak bukan penyebab, tetapi kadang jadi sasaran ketika batas kesabaran sudah tipis dan kebutuhan pribadi belum terpenuhi.

5. Mendengarkan Musik Keras

Bukan sekadar hiburan, tetapi pelampiasan untuk menenangkan pikiran yang gaduh dengan suara lain yang bisa dikendalikan.

 

Mengapa Mood Rungsing Terjadi?

1. Tidak Ada Ruang untuk Mengekspresikan Emosi

Sering kali, ibu dianggap harus kuat dan selalu siap. Akibatnya, emosi yang menumpuk tidak pernah tersalurkan, dan akhirnya tumpah dalam bentuk lain.

2. Multitasking yang Tak Berhenti

Mengurus anak, memasak, membersihkan rumah, bekerja, hingga mengurus jadwal keluarga membuat otak dan tubuh lelah tanpa sempat bernapas.

3. Kurangnya Validasi dari Lingkungan

Saat perhatian hanya tertuju pada kebutuhan anak atau urusan rumah, ibu tidak ditanya: “Bagaimana perasaanmu hari ini?”

4. Tekanan dari Media Sosial

Melihat ibu lain yang tampak bahagia dan produktif bisa menimbulkan perasaan minder, iri, atau merasa tidak cukup baik, apalagi jika sedang lelah secara mental.

ibu rungsing, tanda ibu stres, burnout ibu rumah tangga, ngambek ke suami, emosi ibu, kenapa ibu cepat marah, cara atasi ibu lelah mental, story pasif agresif, update status galau, ibu pengen ngilang

Foto: Internet

Cara Mengelola Emosi Rungsing dengan Sehat

Menghadapi emosi ini butuh kesadaran dan cara yang tepat. Beberapa strategi berikut bisa Bunda coba:

Akui dan Validasi Emosi

Mengatakan pada diri sendiri, “Aku capek dan itu wajar,” adalah langkah awal penting untuk melegakan beban perasaan.

Ambil Jeda

Tarik napas, berjalan sebentar keluar rumah, duduk diam lima menit. Jeda singkat bisa membantu menenangkan sistem saraf yang terlalu aktif.

Bicarakan dengan Pasangan atau Orang Terdekat

Coba sampaikan dengan jujur tanpa menyalahkan: “Hari ini aku merasa tidak sanggup. Bisa bantu jagain anak sebentar?”

Hindari Keputusan Saat Emosi Tinggi

Tunda mengirim pesan emosional atau mengambil keputusan penting ketika sedang rungsing. Beri waktu agar logika bisa kembali bekerja.

Temukan Pelampiasan yang Sehat

Menulis jurnal, mendengarkan musik yang menenangkan, menangis dalam ruang pribadi, atau melakukan hobi ringan bisa menjadi cara yang aman dan menyembuhkan.

 

Ibu Perlu Lebih Banyak Ruang untuk Didengar

Sayangnya, banyak ibu tidak punya ruang aman untuk sekadar menceritakan kelelahan emosionalnya. Ketika ekspresi seperti “aku lelah” dianggap manja, ibu akhirnya memilih diam. Padahal, percakapan yang jujur, support group, atau waktu sendiri bisa menjadi obat yang sangat efektif untuk mencegah burnout.

ibu rungsing, tanda ibu stres, burnout ibu rumah tangga, ngambek ke suami, emosi ibu, kenapa ibu cepat marah, cara atasi ibu lelah mental, story pasif agresif, update status galau, ibu pengen ngilang

Foto: Internet

Kesimpulan

Mood rungsing pada ibu bukanlah kelemahan atau sesuatu yang harus disembunyikan. Itu adalah bentuk reaksi tubuh dan pikiran terhadap tekanan yang terlalu lama ditahan. Dengan mengenali tanda-tandanya, Bunda bisa mulai belajar mengelola emosi sebelum berubah menjadi ledakan atau bahkan depresi ringan.

Bunda tidak harus selalu tersenyum, dan tidak perlu merasa bersalah karena ingin jeda. Luangkan waktu untuk merawat diri secara emosional, karena ibu yang sehat jiwanya akan lebih kuat dan tulus dalam mendampingi anak serta keluarga.

Artikel yang berkaitan