Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Sawi dan pokcoy merupakan dua jenis sayuran hijau yang banyak digunakan dalam menu masakan sehari-hari. Selain mudah diolah menjadi berbagai jenis makanan seperti sup, tumis, hingga campuran mie kuah, keduanya juga mengandung gizi tinggi. Sawi dan pokcoy kaya akan vitamin A, C, K, folat, serta antioksidan yang penting untuk menjaga daya tahan tubuh dan mendukung pertumbuhan anak.
Namun, sayangnya sawi dan pokcoy termasuk jenis sayuran yang mudah layu jika tidak disimpan dengan cara yang tepat. Dalam waktu satu hingga dua hari saja setelah pembelian, daun-daunnya bisa menguning, lembek, dan bahkan berair jika dibiarkan begitu saja di kulkas. Oleh karena itu, penting bagi bunda untuk memahami trik penyimpanan sayuran hijau agar tetap segar lebih lama.
Kenapa Sawi dan Pokcoy Cepat Layu?
Sayuran berdaun hijau seperti sawi dan pokcoy memiliki kadar air yang tinggi, baik di batang maupun daun. Kandungan air ini memang bagus untuk kesehatan, namun membuat sayuran menjadi lebih sensitif terhadap kelembapan berlebih ketika disimpan.
Beberapa hal yang menyebabkan sawi dan pokcoy cepat rusak antara lain:
Semua faktor tersebut bisa menyebabkan daun cepat menguning, tekstur menjadi lembek, muncul lendir, hingga berbau tidak sedap.
Foto: Internet
Tips Menyimpan Sawi dan Pokcoy agar Tetap Segar Lebih Lama
Berikut ini adalah langkah-langkah praktis dan efektif yang bisa bunda lakukan untuk memperpanjang kesegaran sawi dan pokcoy:
1. Jangan Dicuci Terlebih Dahulu
Bunda sebaiknya tidak langsung mencuci sawi atau pokcoy setelah dibeli, terutama jika belum akan langsung dimasak. Air dari sisa pencucian bisa terperangkap di sela daun, yang justru mempercepat pembusukan.
Cuci hanya ketika sayuran akan diolah agar tidak menyerap kelembapan tambahan selama disimpan di kulkas.
2. Bungkus dengan Tisu atau Kertas Kering
Gunakan tisu dapur, tisu nasi, atau kertas koran bersih untuk membungkus sawi dan pokcoy dalam kondisi kering. Lapisan kertas ini akan membantu menyerap uap air dari dalam sayuran sekaligus menjaga lingkungan sekitar tetap kering.
Pastikan bungkusannya tidak terlalu rapat agar tidak menekan daun dan batang yang rentan rusak.
3. Masukkan ke Plastik dan Ikat Longgar
Setelah dibungkus kertas atau tisu, masukkan ke dalam kantong plastik atau tas belanja sayur. Ikat plastik tersebut dengan longgar agar udara tetap bisa bersirkulasi di dalamnya. Hal ini mencegah kelembapan menumpuk dan menyebabkan daun menjadi “lemas” atau basah.
4. Simpan di Crisper Kulkas
Tempatkan sayuran hijau ini di bagian bawah kulkas, yaitu crisper drawer atau laci khusus untuk buah dan sayur. Bagian ini memiliki suhu dan kelembapan yang paling stabil, sehingga cocok untuk menyimpan sayuran berdaun.
Dengan cara ini, sawi dan pokcoy bisa bertahan hingga 5–7 hari dalam kondisi tetap segar dan renyah.
Kesalahan yang Harus Dihindari
Agar hasil penyimpanan maksimal, bunda perlu menghindari beberapa kesalahan umum berikut:
Manfaat Sawi dan Pokcoy untuk Kesehatan Keluarga
Sawi dan pokcoy bukan hanya pelengkap hidangan, tetapi juga menyimpan berbagai manfaat yang penting untuk kesehatan seluruh anggota keluarga:
Ide Menu Sehat Berbahan Sawi dan Pokcoy
Setelah tahu cara menyimpan sawi dan pokcoy dengan benar, bunda bisa lebih fleksibel dalam mengolahnya untuk menu harian. Berikut beberapa ide menu bergizi dan mudah disiapkan:
Menu-menu ini tidak hanya lezat, tetapi juga memperkenalkan variasi sayur kepada anak dengan cara yang menyenangkan.
Foto: Internet
Kesimpulan
Sawi dan pokcoy adalah sayuran yang kaya gizi dan mudah diolah, namun membutuhkan penanganan khusus dalam penyimpanannya. Dengan tidak mencucinya terlebih dahulu, membungkus dengan tisu atau kertas kering, serta menyimpannya di dalam plastik longgar pada laci sayur kulkas, bunda bisa menjaga sayuran ini tetap segar selama hampir satu minggu.
Langkah sederhana ini bisa membantu mengurangi pemborosan bahan makanan, menjaga kualitas gizi yang diberikan kepada keluarga, dan tentu saja, membuat dapur bunda lebih hemat dan efisien.