Hati-hati Overfeeding pada Bayi: Kenali Tanda, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Hati-hati Overfeeding pada Bayi: Kenali Tanda, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Moms, pernahkah si kecil tampak rewel setelah menyusu? Atau mungkin ia muntah-muntah, kembung, bahkan sulit tidur? Bisa jadi si kecil mengalami *overfeeding* atau terlalu banyak menerima asupan susu, baik ASI maupun susu formula. Memberi nutrisi yang cukup untuk bayi memang sangat penting, tapi jika berlebihan, justru bisa berdampak negatif. Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu *overfeeding*, tanda-tanda yang harus diwaspadai, serta cara mencegah dan mengatasinya.

 

Apa Itu Overfeeding?

Overfeeding adalah kondisi ketika bayi mendapatkan lebih banyak susu daripada yang ia butuhkan. Ini bisa terjadi karena bayi terus diberi ASI atau susu formula meskipun sudah kenyang. Bayi yang baru lahir memiliki kapasitas perut kecil, jadi jika terlalu banyak minum, mereka bisa mengalami masalah pencernaan. Meskipun Moms bermaksud baik dengan memberikan susu lebih banyak, hal ini malah bisa membuat si kecil tidak nyaman.

Overfeeding bayi, bayi kembung, muntah bayi, bayi rewel, bayi kenyang, Bunda, si Kecil

Foto : Internet

Tanda-tanda Overfeeding pada Bayi

Berikut adalah beberapa tanda overfeeding yang perlu Moms perhatikan:

Muntah-muntah

Bayi yang sering muntah setelah menyusu bisa jadi mengalami overfeeding. Jika si kecil sering mengeluarkan kembali susu, baik ASI maupun susu formula, kemungkinan besar perutnya terlalu penuh. Muntah yang berulang menunjukkan bayi menerima susu lebih dari kapasitas perutnya.

 

Sering Bersendawa

Bersendawa setelah menyusu adalah hal normal, tapi jika si kecil sering bersendawa atau lama bersendawa, ini bisa menjadi tanda bahwa perutnya terlalu penuh dengan susu dan gas.

 

Perut Kembung

Bayi yang mengalami overfeeding mungkin mengalami perut kembung yang keras. Kembung ini dapat menyebabkan si kecil merasa tidak nyaman dan rewel, karena gas yang terperangkap di dalam perutnya.

 

Sulit Tidur 

Bayi yang terlalu kenyang justru bisa sulit tidur atau sering terbangun karena merasa tidak nyaman. Perut yang terlalu penuh membuat mereka sulit mendapatkan tidur yang berkualitas.

Overfeeding bayi, bayi kembung, muntah bayi, bayi rewel, bayi kenyang, Bunda, si Kecil

Foto : Internet

BAB Berlebihan dan Berbau Menyengat 

   Frekuensi buang air besar yang meningkat, disertai dengan bau yang lebih tajam dari biasanya, adalah tanda lain dari *overfeeding*. Sistem pencernaan bayi yang bekerja terlalu keras bisa menghasilkan kotoran yang lebih sering dan berbau tajam.

 

Penyebab Overfeeding pada Bayi

Ada beberapa faktor yang bisa memicu *overfeeding* pada bayi, terutama karena kesalahpahaman dalam menafsirkan tangisan si kecil.

 

Tangisan Disalahartikan Sebagai Lapar

Bayi menangis bukan hanya karena lapar, tapi bisa juga karena lelah, bosan, atau sekadar butuh kenyamanan. Jika Moms selalu merespons tangisan dengan memberi susu, bayi bisa minum lebih dari yang dibutuhkan.

 

Pemberian Susu dari Botol Terlalu Cepat 

Pemberian susu formula dengan botol yang lubangnya terlalu besar atau cepat bisa membuat bayi minum banyak dalam waktu singkat, sebelum merasakan kenyang. Ini bisa membuat si kecil mengonsumsi lebih dari yang diperlukan.

Overfeeding bayi, bayi kembung, muntah bayi, bayi rewel, bayi kenyang, Bunda, si Kecil

Foto : Internet

Cara Mengatasi Overfeeding pada Bayi

Jika Moms curiga si kecil mengalami overfeeding, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi dan mencegah hal ini:

 

1. Kenali Sinyal Kenyang Bayi

Bayi memiliki sinyal kenyang yang bisa Moms perhatikan, seperti melambat saat menyusu, menarik diri dari puting atau botol, atau tampak lebih tenang. Hentikan pemberian susu saat tanda-tanda ini muncul.

 

2. Biarkan Bayi Bersendawa 

Setelah menyusu, biarkan bayi bersendawa dalam posisi tegak. Ini membantu mengeluarkan gas yang terperangkap di perutnya, mengurangi risiko muntah dan kembung.

 

3. Perhatikan Ukuran Dot atau Aliran Susu 

Jika menggunakan botol, pilih dot dengan lubang yang sesuai usia bayi. Dot dengan lubang terlalu besar menyebabkan aliran susu terlalu cepat. Jika menyusui langsung, Moms bisa mencoba posisi yang lebih nyaman untuk mengontrol aliran ASI.

 

4. Terapkan Jadwal Menyusu yang Teratur

Seiring bertambahnya usia bayi, Moms bisa mulai menetapkan jadwal menyusu yang lebih teratur. Ini membantu mengatur asupan susu dan mengurangi risiko *overfeeding*.

 

5. Konsultasi dengan Dokter Anak

Jika Moms merasa khawatir atau tidak yakin dengan pola makan si kecil, jangan ragu untuk konsultasi dengan dokter atau konselor laktasi. Mereka bisa memberikan panduan yang tepat sesuai kebutuhan bayi.

 

Kesimpulan

 

Memberikan ASI atau susu formula sesuai kebutuhan adalah kunci pertumbuhan bayi yang sehat dan nyaman. Overfeeding bisa menimbulkan masalah pencernaan, sulit tidur, serta ketidaknyamanan bagi bayi. Dengan memahami tanda-tanda *overfeeding* dan cara mengatasinya, Moms bisa memastikan si kecil mendapatkan asupan yang pas tanpa berlebihan.

 

Ingat, setiap bayi unik, dan Moms perlu mengenali kebutuhan si kecil dengan seksama. Jangan ragu untuk mencari bantuan jika diperlukan, agar si kecil bisa tumbuh sehat dan bahagia!

 

Artikel yang berkaitan