Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Sebagai orang tua baru, Bunda pasti sering mendengar berbagai mitos tentang bayi dari keluarga, teman, atau orang sekitar. Beberapa mitos mungkin sudah diwariskan turun-temurun dan dianggap sebagai kebenaran, padahal tidak semuanya memiliki dasar ilmiah. Agar tidak salah kaprah dalam merawat si Kecil, yuk bahas bersama Bunda dan si Kecil beberapa mitos yang masih sering dipercaya serta fakta medis yang sebenarnya!
Mitos: Nyeri saat menyusui itu hal biasa dan wajar dialami oleh semua Bunda.
Fakta: Menyusui tidak seharusnya menyakitkan jika posisi pelekatan bayi sudah benar. Rasa sakit saat menyusui bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti pelekatan yang tidak tepat, posisi bayi yang kurang nyaman, atau adanya masalah pada puting seperti lecet atau infeksi. Jika Bunda merasa sakit terus-menerus saat menyusui, segera konsultasikan dengan dokter atau konsultan laktasi agar bisa mendapatkan solusi yang tepat.
Foto : Internet
Mitos: Jika bayi terasa lebih ringan saat digendong, berarti berat badannya turun.
Fakta: Pertumbuhan bayi tidak bisa diukur hanya dari perasaan saat menggendongnya. Berat badan bayi harus dipantau menggunakan timbangan serta diukur berdasarkan pertambahan berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala sesuai dengan grafik pertumbuhan WHO. Jika Bunda merasa ragu tentang berat badan bayi, sebaiknya lakukan penimbangan di posyandu atau dokter anak secara rutin.
Mitos: Bayi yang sehat harus memiliki tubuh gemuk dan pipi tembam.
Fakta: Bentuk tubuh bayi dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk genetik dan pola makan. Tidak semua bayi harus montok untuk dikatakan sehat. Yang penting adalah bayi tetap aktif, memiliki perkembangan yang sesuai dengan usia, dan pertumbuhan berat badan berada dalam rentang normal menurut grafik pertumbuhan. Jika bayi terlihat kurus tetapi tetap ceria dan berkembang dengan baik, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Mitos: Bayi harus dimandikan dengan air hangat setiap hari agar tidak masuk angin.
Fakta: Memandikan bayi tidak harus setiap hari, terutama untuk bayi baru lahir. Cukup dengan menyeka tubuhnya menggunakan kain lembut dan air hangat jika tidak terlalu kotor. Terlalu sering memandikan bayi justru bisa membuat kulitnya kering. Yang lebih penting adalah menjaga kebersihan area lipatan tubuh bayi seperti leher, ketiak, dan selangkangan agar tetap bersih dan tidak mengalami iritasi.
Foto : Internet
Mitos: Jika bayi sering cegukan, itu tandanya sedang mengalami pertumbuhan.
Fakta: Cegukan pada bayi tidak berkaitan langsung dengan pertumbuhan. Cegukan sering terjadi karena refleks alami akibat iritasi ringan pada diafragma, biasanya karena bayi menelan udara saat menyusu atau menangis. Cegukan pada bayi adalah hal yang normal dan biasanya akan hilang dengan sendirinya. Jika ingin membantu meredakannya, coba tepuk punggung bayi dengan lembut atau gendong dengan posisi tegak setelah menyusu.
Mitos: Membiarkan bayi menangis lama-lama akan melatih paru-parunya menjadi lebih kuat.
Fakta: Menangis adalah cara bayi berkomunikasi untuk memberi tahu bahwa ia lapar, tidak nyaman, atau butuh perhatian. Membiarkan bayi menangis terlalu lama justru bisa meningkatkan stres dan mengganggu perkembangannya. Sebaiknya segera cari tahu penyebab tangisan bayi dan berikan respons yang tepat untuk menenangkannya.
Mitos: Bayi harus dibedong ketat supaya kakinya lurus dan tidak bengkok.
Fakta: Kaki bayi yang terlihat agak bengkok setelah lahir adalah hal yang normal karena posisi bayi di dalam kandungan sebelumnya. Seiring waktu, kakinya akan meluruskan sendiri tanpa perlu dibedong ketat. Justru membedong bayi terlalu ketat bisa mengganggu perkembangan sendi panggul dan menyebabkan masalah kesehatan di kemudian hari.
Mitos: Bayi baru lahir tidak boleh dibawa keluar rumah hingga berusia 40 hari.
Fakta: Tidak ada aturan medis yang melarang bayi keluar rumah sebelum usia tertentu. Justru, mengajak bayi keluar rumah dalam durasi yang singkat dapat membantu menyesuaikannya dengan lingkungan. Namun, pastikan bayi tidak terkena paparan sinar matahari atau udara dingin secara langsung, dan hindari tempat yang ramai agar tidak terpapar kuman atau virus.
Mitos: Bayi yang diberi MPASI sejak 4 bulan akan lebih cepat gemuk dan tumbuh lebih sehat.
Fakta: WHO merekomendasikan pemberian MPASI setelah bayi berusia 6 bulan, karena pada usia ini sistem pencernaan bayi sudah lebih siap menerima makanan padat. Memberikan MPASI terlalu dini bisa meningkatkan risiko alergi, obesitas, serta gangguan pencernaan. Sebelum usia 6 bulan, ASI atau susu formula sudah cukup memenuhi kebutuhan nutrisi bayi.
Foto : Internet
Mitos: Mengoleskan minyak telon dan bawang di perut bayi bisa menghilangkan perut kembung.
Fakta: Minyak telon memang bisa memberikan rasa hangat dan nyaman, tetapi tidak benar-benar menyembuhkan perut kembung. Perut kembung pada bayi umumnya disebabkan oleh pola menyusu yang kurang tepat atau konsumsi makanan tertentu oleh Bunda (jika bayi masih ASI). Cara yang lebih efektif untuk mengatasi perut kembung adalah dengan melakukan pijatan lembut di area perut dan memastikan bayi bersendawa setelah menyusu.
Mitos-mitos seputar bayi memang sudah lama beredar di masyarakat dan sering kali dipercayai tanpa dasar ilmiah. Namun, sebelum mengikuti saran dari orang sekitar, penting bagi Bunda untuk mencari informasi yang benar berdasarkan ilmu medis dan saran dari tenaga kesehatan. Jangan ragu untuk bertanya kepada dokter atau bidan jika ada hal yang membingungkan!
Dengan memahami fakta di balik mitos yang beredar, Bunda bisa memberikan perawatan terbaik bagi si Kecil tanpa rasa khawatir yang berlebihan. Semoga informasi ini bermanfaat, ya, Bunda!