Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Memasak sayuran adalah bagian penting dari rutinitas dapur harian. Sayur dikenal sebagai sumber serat, vitamin, dan antioksidan yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Namun, tahukah Bunda bahwa cara memasak sayur dapat memengaruhi kandungan gizinya? Salah satu cara memasak yang paling umum namun berisiko adalah dengan menggoreng.
Menggoreng sayuran memang memberikan rasa gurih yang menggoda. Namun, proses pemanasan dengan minyak pada suhu tinggi dapat merusak kandungan alami dalam sayuran dan bahkan membentuk zat berbahaya yang berdampak negatif bagi kesehatan. Oleh karena itu, penting bagi Bunda untuk mengetahui jenis sayuran yang sebaiknya tidak digoreng serta alternatif sehatnya. Simak penjelasan selengkapnya bersama Bunda dan si Kecil!
Beberapa jenis sayuran memiliki reaksi tertentu ketika diproses dengan minyak panas. Jika digoreng, kandungan alami dalam sayur bisa berubah menjadi senyawa yang berisiko bagi tubuh. Berikut ini beberapa contohnya:
Kol sering dijadikan pelengkap makanan seperti nasi goreng atau lauk gorengan. Namun, saat digoreng, kol bisa menghasilkan senyawa amina heterosiklik yang terbentuk dari proses pemanasan berlebih. Senyawa ini diketahui sebagai karsinogen atau zat pemicu kanker. Selain itu, minyak yang terserap ke dalam kol juga meningkatkan kadar lemak jenuh dan kalori.
Foto: Internet
Risiko kol digoreng:
Meningkatkan risiko kanker jika dikonsumsi rutin dalam jangka panjang
Menyebabkan penumpukan lemak dan kolesterol
Menambah beban pada sistem pencernaan
Cara sehat menyajikan kol:
Rebus sebentar untuk dijadikan lalapan
Kukus dan sajikan dengan sambal sehat
Iris tipis dan sajikan sebagai salad segar
Terong memang nikmat saat digoreng, apalagi jika disajikan bersama sambal atau lauk lainnya. Sayangnya, proses penggorengan menyebabkan terjadinya oksidasi lemak dan pembentukan senyawa nitrit yang bisa merugikan kesehatan.
Foto: Internet
Dampak negatif terong goreng:
Menyebabkan kenaikan tekanan darah
Meningkatkan kadar kolesterol
Mengganggu sirkulasi darah
Alternatif mengolah terong yang sehat:
Dibakar atau dipanggang
Direbus dan dicampur dalam sayur lodeh
Dihaluskan sebagai bahan sambal atau pure terong
Brokoli dikenal sebagai superfood yang kaya akan vitamin C, serat, dan antioksidan seperti sulforaphane. Namun jika digoreng, nutrisi dalam brokoli bisa rusak atau bahkan berubah menjadi zat berbahaya karena proses pemanasan dalam minyak.
Foto: Internet
Bahaya brokoli jika digoreng:
Kehilangan sebagian besar kandungan antioksidannya
Menghasilkan nitrosamin, senyawa berbahaya bagi sel tubuh
Menyebabkan peradangan jika dikonsumsi berulang
Cara sehat mengonsumsi brokoli:
Kukus ringan selama 3–4 menit
Rebus sebentar lalu campur dengan tumisan ringan
Panggang dengan sedikit minyak zaitun dan rempah alami
Penggunaan minyak goreng pada suhu tinggi memicu reaksi kimia yang bisa mengubah senyawa alami dalam sayuran. Beberapa efek yang bisa muncul:
Pembentukan senyawa karsinogenik: Proses penggorengan, terutama dengan minyak yang sudah dipakai berulang kali, bisa memicu terbentuknya zat penyebab kanker.
Nitrit dan amina heterosiklik: Kombinasi antara panas, lemak, dan senyawa alami dalam sayuran dapat menghasilkan zat berbahaya ini.
Radikal bebas: Terbentuk dari reaksi oksidasi saat menggoreng, radikal bebas dapat merusak sel tubuh dan mempercepat proses penuaan serta peradangan.
Selain itu, sayuran yang digoreng biasanya menyerap minyak dalam jumlah banyak, menjadikannya tinggi kalori dan lemak, yang bila dikonsumsi terus-menerus dapat menyebabkan obesitas dan penyakit metabolik lainnya.
Foto: Internet
Menggoreng bukan satu-satunya cara untuk membuat sayur terasa lezat. Ada banyak metode memasak yang jauh lebih sehat dan tetap bisa menghasilkan rasa yang enak. Berikut beberapa tips yang bisa dicoba di rumah:
Kukus: Salah satu cara terbaik untuk mempertahankan nutrisi sayuran. Cocok untuk brokoli, wortel, dan bayam.
Rebus: Ideal untuk sayuran seperti kol dan labu. Tambahkan sedikit rempah agar rasanya tetap lezat.
Panggang atau bakar: Dengan sedikit minyak sehat seperti minyak zaitun, sayuran bisa terasa gurih tanpa digoreng.
Tumis ringan: Gunakan api kecil dan sedikit minyak untuk menjaga kandungan gizi sayuran.
Olahan mentah: Untuk jenis sayuran tertentu, konsumsi mentah sebagai lalapan atau salad bisa jadi pilihan yang menyehatkan.
Perkenalkan sayuran sehat dalam bentuk menarik agar anak-anak lebih tertarik.
Kombinasikan sayur dengan protein seperti ayam kukus atau tahu panggang.
Gunakan rempah-rempah alami seperti jahe, bawang putih, kunyit, dan serai untuk menambah cita rasa.
Hindari menambahkan MSG atau bumbu instan berlebihan dalam olahan sayuran.
Biasakan seluruh anggota keluarga mengonsumsi minimal dua jenis sayuran berbeda setiap hari.
Foto: Internet
Bunda tentu ingin memberikan yang terbaik untuk keluarga, termasuk dari segi asupan harian. Cara memasak sangat memengaruhi nilai gizi dari makanan, termasuk sayuran yang seharusnya menjadi sumber kesehatan. Dengan mengganti metode menggoreng menjadi cara yang lebih sehat seperti mengukus, merebus, atau memanggang, Bunda telah melangkah lebih jauh dalam menjaga kesehatan keluarga. Sayur yang seharusnya jadi sumber vitamin dan mineral penting tidak seharusnya berubah menjadi penyebab penyakit karena proses memasak yang tidak tepat. Yuk, mulai ubah kebiasaan dari sekarang dan jadikan dapur sebagai tempat menciptakan hidangan sehat dan bergizi untuk seluruh anggota keluarga.