Kode Otentikasi telah dikirim ke nomor telepon melalui WhatsApp
Banyak orang tua baru mungkin bertanya-tanya mengapa bayi yang baru lahir sering menyusu dalam jumlah kecil tetapi dalam frekuensi yang cukup sering. Hal ini disebabkan oleh ukuran lambung bayi yang masih sangat kecil dan kemampuan pencernaannya yang belum sepenuhnya berkembang. Mengetahui kapasitas lambung bayi berdasarkan usianya dapat membantu orang tua memahami kebutuhan ASI yang sesuai dan tidak perlu khawatir jika bayi tampak ingin menyusu lebih sering. Mari simak pembahasan Bunda dan si Kecil dibawah ini.
Berikut adalah panduan mengenai kapasitas lambung bayi berdasarkan usianya:
1. Usia 1-2 Hari: Kapasitas Lambung Sebesar Buah Ceri (5-7 ml)
Pada hari-hari pertama setelah lahir, lambung bayi hanya seukuran buah ceri atau sekitar 5-7 ml. Oleh karena itu, bayi yang baru lahir hanya membutuhkan ASI dalam jumlah sangat sedikit. Inilah mengapa kolostrum — ASI pertama yang dihasilkan oleh ibu — sangat cocok, karena selain jumlahnya sedikit, kolostrum juga padat nutrisi dan mengandung antibodi penting untuk membangun sistem kekebalan tubuh bayi.

Foto : Internet
2. Usia 3-4 Hari: Kapasitas Lambung Sebesar Buah Kenari (22-27 ml)
Pada hari ketiga hingga keempat, kapasitas lambung bayi bertambah hingga seukuran buah kenari, sekitar 22-27 ml. Pada tahap ini, ASI mulai diproduksi dalam jumlah yang lebih banyak, seiring dengan meningkatnya kebutuhan nutrisi bayi. Ibu akan mulai merasakan bahwa bayi membutuhkan frekuensi menyusu yang lebih sering untuk mendukung tumbuh kembangnya.
3. Usia 1 Minggu: Kapasitas Lambung Sebesar Aprikot (45-60 ml)
Saat memasuki usia satu minggu, kapasitas lambung bayi sudah membesar menjadi sekitar 45-60 ml, seukuran aprikot. Di tahap ini, ibu bisa merasa lebih nyaman karena bayi sudah bisa menyusu lebih banyak dalam sekali waktu, walaupun bayi masih akan sering meminta ASI.
4. Usia 1 Bulan: Kapasitas Lambung Sebesar Telur Ayam (80-150 ml)
Di usia satu bulan, lambung bayi memiliki kapasitas seukuran telur ayam, yakni sekitar 80-150 ml. Dengan kapasitas lambung yang lebih besar, pola menyusu bayi mulai lebih teratur, dan interval antara waktu menyusu pun mungkin sedikit lebih panjang. Namun, beberapa bayi tetap memilih menyusu lebih sering sebagai bentuk kenyamanan atau ikatan dengan ibu.

Foto : Internet
5. Usia 4 Bulan: Kapasitas Lambung Sebesar Buah Jeruk (120-180 ml)
Pada usia empat bulan, kapasitas lambung bayi sudah mencapai sekitar 120-180 ml, seukuran buah jeruk. Bayi pada usia ini umumnya bisa menyusu lebih banyak dalam satu kali sesi, yang membantu meningkatkan durasi tidur mereka. Bayi juga mulai menunjukkan minat terhadap lingkungan sekitar, sehingga frekuensi menyusu mungkin menjadi lebih terjadwal.
6. Usia 6-12 Bulan: Kapasitas Lambung Sebesar Bola Tenis (550-720 ml)
Ketika bayi memasuki usia enam bulan hingga satu tahun, kapasitas lambungnya bisa mencapai 550-720 ml atau seukuran bola tenis. Pada tahap ini, bayi sudah mulai diperkenalkan dengan makanan pendamping ASI (MPASI), dan asupan ASI atau susu formula secara bertahap akan berkurang karena sebagian kebutuhan nutrisinya sudah mulai dipenuhi oleh makanan padat.

Foto : Internet
Mengapa Mengetahui Kapasitas Lambung Bayi Itu Penting?
Memahami kapasitas lambung bayi sangat membantu dalam mengatur pola makan dan mengelola harapan orang tua terhadap kebutuhan ASI bayi. Banyak ibu yang sering merasa khawatir apakah bayi sudah mendapatkan cukup ASI atau apakah bayi menyusu terlalu sedikit. Dengan mengetahui kapasitas lambung bayi, ibu bisa lebih memahami bahwa kebutuhan ASI bayi memang meningkat seiring pertumbuhan lambungnya, dan menyusu dalam jumlah sedikit namun sering adalah hal yang wajar pada bayi baru lahir.
Tips untuk Ibu dalam Menyusui Bayi Baru Lahir
1. Susui Sesuai Permintaan Bayi
Setiap bayi memiliki kebutuhan yang berbeda, dan menyusui sesuai permintaan atau on demand adalah cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan mereka.
2. Perhatikan Tanda-Tanda Bayi Lapar
Bayi yang lapar biasanya akan menunjukkan tanda-tanda seperti mengisap tangan, menjulurkan lidah, atau membuat gerakan mencari. Jangan tunggu hingga bayi menangis untuk menyusui karena ini bisa menjadi tanda lapar yang sudah terlambat.
3. Jangan Terlalu Fokus pada Jumlah
Sebagai ibu baru, hindari terlalu fokus pada jumlah ASI yang masuk, karena bayi akan menyusu sesuai kebutuhannya. Bayi yang kenyang biasanya akan melepaskan payudara dengan sendirinya.
4. Pastikan Posisi Menyusu yang Benar
Posisi menyusui yang nyaman dan benar sangat penting untuk memastikan bayi menyusu dengan optimal dan ibu juga merasa nyaman.
Kesimpulan
Kapasitas lambung bayi yang kecil saat lahir adalah alasan mengapa bayi membutuhkan ASI dalam jumlah kecil tetapi sering. Dengan bertambahnya usia, kapasitas lambung bayi akan membesar sehingga kebutuhan asupan ASI pun meningkat. Mengetahui kapasitas lambung bayi pada setiap tahap pertumbuhan dapat membantu ibu memahami pola makan bayi dan menghindari kekhawatiran yang berlebihan tentang jumlah ASI yang diterima oleh bayi.